Analisis Performa Ganda Putra China, Coach Ferguso Malah Sentil Bagas/Fikri

Jumat, 18 November 2022 18:01 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Badminton Photo
Coach Ferguso sentil performa Bagas/Fikri usai juara All England 2022. Copyright: © Badminton Photo
Coach Ferguso sentil performa Bagas/Fikri usai juara All England 2022.
Coach Ferguso Sentil Bagas/Fikri

Dalam sebuah wawancara yang dilansir dari media Sohu, coach Chen Qi Qiu atau Ferguso sebenarnya sedang menyoroti performa pebulutangkis ganda putra Liang Wei Keng/Wang Chang.

Ganda putra yang baru debut pada Mei 2022 lalu mengalami penurunan performa sejak menjuarai ajang Japan Open 2022 pada September lalu.

Hal itu ditandai dari performa buruk Liang Wei Keng/Wang Chang selama tiga turnamen Eropa, dimulai dari Denmark Open (18-23 Oktober), French Open (25-30 Oktober), dan Hylo Open (1-6 November).

Liang Wei Keng/Wang Chang semuanya terhenti di babak 16 besar. Bahkan terbaru pebulutangkis China tersebut kembali terhenti di babak perempat final Australian Open (15-20 November).

Chen Qi Qiu atau Coach Ferguso kemudian pun menganalisis kelemahan dari sang anak didik yang masih harus diperbaiki. Menurutnya, seorang atlet harus bisa mengenali kelebihan dan kekurangan sendiri.

Kemudian coach Ferguso menyeret nama Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang juga mengalami kemerosotan performa usai menggebrak panggung All England 2022.

“Naik turunnya prestasi Liang Wei Keng/Wang Chang, pelatih ganda putra bulutangkis nasional China Chen Qi Qiu juga angkat bicara,” tulis Sohu.

“Menurutnya, naik turunnya kondisi pemain adalah hal yang wajar. Begitu pula dengan juara All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang sudah berkali-jkali gagal sejak itu.”

“Kuncinya adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta mempertahankan mentalitas yang seimbang untuk keluar dari keterpurukan secepat mungkin.”

Banyak pekerjaan rumah harus dikerjakan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri untuk menerjang kutukan All England 2922. Ganda putra China pun berpeluang menjadi penjegal sejati.

Sumber: Sohu