Peta Kekuatan Tak Merata, Rexy Mainaky Minta Ganda Putra Malaysia Berguru ke Indonesia

Kamis, 24 November 2022 21:35 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky meminta para pemainnya terutama ganda putra untuk berguru ke Indonesia. Copyright: © Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky meminta para pemainnya terutama ganda putra untuk berguru ke Indonesia.

INDOSPORT.COM – Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky meminta para pemainnya terutama ganda putra untuk berguru ke Indonesia.

Hal tersebut tak lepas dari penilaian Rexy Mainaky yang merasa bahwa kekuatan bulutangkis Malaysia belum merata.

Malaysia sendiri memiliki sejumlah pemain bintang yang menghuni peringkat atas dalam ranking BWF. Salah satunya ada dua pasangan tim nasional, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (ganda putri).

Meski demikian, kekuatan tersebut belum merata. Rexy mengaku bahwa dirinya tak ingin para pemain ganda Negeri Jiran berada di bawah bayang-bayang dua pemain senior tersebut.

Sebagai buktinya ialah di ganda putra, di mana pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun.

Sze Fei/Izzuddin masih berjuang setelah memenangkan gelar pertama mereka di German Open 2022 lalu, sementara Wei Chong/Kai Wun belum membuat banyak kemajuan sejak memenangkan gelar Chinese Taipei Open 2022.

Padahal salah satu dari dua pasangan ini menjadi salah satu tumpuan untuk menemani Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Rexy juga mengatakan bahwa dirinya ingin melihat pemain Malaysia memiliki target tinggi dan tekad kuat untuk meraih gelar juara agar bisa tampil di Olimpiade 2024.

“Pasangan kedua kita seharusnya tidak hidup dalam bayang-bayang Aaron/Wooi Yik. Mereka tidak boleh berpikir menjadi yang kedua tetapi harus berjuang untuk menjadi yang nomor satu,” ujar Rexy, dilansir dari The Star.

“Saat mereka bertanding di sebuah turnamen, mereka pasti berpikir untuk juara dan tidak berharap bahwa ini merupakan tugas pemain senior,” tambah Rexy Mainaky.