In-depth

BWF World Tour Finals 2022, Panggung Zheng Siwei/Huang Yaqiong Sempurnakan Rekor di Luar Nalar

Senin, 12 Desember 2022 21:54 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Yohanes Ishak
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, menjadikan BWF World Tour Finals 2022 sebagai panggung menyempurnakan catatan di luar nalar tahun ini. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, menjadikan BWF World Tour Finals 2022 sebagai panggung menyempurnakan catatan di luar nalar tahun ini.

INDOSPORT.COM –  Ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, menjadikan BWF World Tour Finals 2022 sebagai panggung menyempurnakan catatan di luar nalar tahun ini.

Perjuangan meraih kemenangan 21-19, 18-21, 21-13 di puncak BWF World Tour Finals 2022, mampu membuat Zheng Siwei/Huang Yaqiong meraih emas kedua.

Karena sebelumnya, pebulutangkis ganda campuran ranking tiga dunia tersebut sudah meraih emas BWF World Tour Finals pada 2018, dan mencapai runner up pada 2019.

Hal yang lebih fantastis lagi, gelar juara yang diraih Zheng Siwei/Huang Yaqiong tersebut menjadi trofi ke-10 mereka sepanjang tahun 2022.

Dari ajang BWF World Tour, gelar juara keduanya dimulai dari Thailand Open, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open, Malaysia Masters, Denmark Open, French Open, dan BWF World Tour Finals 2022.

Gelar Zheng Siwei/Huang Yaqiong itu ditambah dengan medali emas dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 dan Kejuaraan Asia Bulutangkis 2022.

Capaian Zheng Siwei/Huang Yaqiong itu masih lebih tinggi dibanding sektor lain bulutangkis pada 2022 yang juga serupa mencapai gelar mentereng.

Misalnya saja ganda putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang meraih tujuh gelar juara. Kemudian An Se-young yang meraih tiga gelar.

Begitupun jika dibandingkan dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang meraih empat gelar, bahkan Viktor Axelsen yang di musim ini meraih delapan gelar juara.

Padahal jika ditelisik lagi sebelum BWF World Tour Finals 2022, perjalanan Zheng Siwei/Huang Yaqiong pun tidak cukup mudah, bahkan sempat dipisah karena penurunan performa.