In-depth

Deretan Raja dan Ratu 'Servis Delay' di Bulutangkis, Atlet Indonesia Sering Jadi Korban?

Selasa, 20 Desember 2022 12:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Shi Tang/Getty Images
Pasangan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang identik melakukan servis delay. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Pasangan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang identik melakukan servis delay.
Wakil India Kerap Lakukan Servis Delay

Selain Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, ganda putra Seo Seung-jae/Choi Sol-gyu juga kerap menjegal wakil Indonesia lainnya seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Seo Seung-jae/Choi Sol-gyu pernah mengubur mimpi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final Hong Kong Open 2019.

Saat itu, Seo Seung-jae/Choi Sol-gyu meraih kemenangan rubber game atas Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Usai laga, servis delay wakil Korea Selatan itu langsung jadi sorotan di jejaring sosial.

3. Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India)

Ganda putra India yang sedang bersinar, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, memang memiliki servis delay yang tak jarang menjadi ‘senjata’ rahasia mereka di lapangan.

Masih ingat betul ketika keduanya dijuluki ‘king of delay’ dari badminton lovers Indonesia usai kesuksesan mereka mengantarkan India menjadi kampiun Piala Thomas 2022.

Julukan ‘King of delay’ itu disematkan badminton lovers yang kesal dengan serangkaian aksi delay Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty saat melawan wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya.

Upaya delay dilakukan termasuk saat melakukan servis lama hingga berbuah kartu kuning dari wasit pada fase-fase akhir laga.

Tak hanya Piala Thomas 2022, sesungguhnya Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga identik melakukan servis delay di tiap turnamen yang diikuti.

Bahkan pemain-pemain Indonesia seperti Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon juga menjadi salah satu yang pernah melakukan protes ke wasit atas servis wakil India tersebut.

Servis Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty bahkan sering kena ‘rujak’ badminton lovers di jejaring sosial. Namun kembali lagi, durasi servis atlet belum ada aturan khusus dari BWF, sehingga hal itu sah-sah saja.