Kisah Imelda Wiguna di All England, Sambal Terasi 'Dibayar' Dua Gelar Juara Sekaligus

Kamis, 23 Februari 2023 17:18 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© biografi.co.id
Sambal terasi menjadi kunci kesuksesan legenda bulutangkis Indonesia, Imelda Wiguna, meraih dua gelar juara All England. Bagaimana kisahnya? Copyright: © biografi.co.id
Sambal terasi menjadi kunci kesuksesan legenda bulutangkis Indonesia, Imelda Wiguna, meraih dua gelar juara All England. Bagaimana kisahnya?

INDSPORT.COM – Sambal terasi menjadi kunci kesuksesan legenda bulutangkis Indonesia, Imelda Wiguna, meraih dua gelar juara All England. Bagaimana kisahnya?

Imelda Wiguna Kurniawan merupakan pebulu tangkis kelahiran Slawi, Jawa Tengah pada 12 Oktober 1951. Imelda berkecimpung di bulu tangkis Indonesia pada periode 1970-an sampai 1980-an.

Di nomor ganda putri dia pernah berpasangan dengan Theresia Widiastuti, Verawaty Fajrin, dan Rosiana Tendean. Di ganda campuran dia pernah berpasangan dengan Christian Hadinata.   

All England 1979 merupakan salah satu prestasi terbaik yang pernah dimenangkan legenda yang akrab disapa Imelda Wigoena. Dia meraih dua gelar sekaligus pada nomor ganda putri dan campuran.

Imelda Wiguna meraih gelar All England di nomor ganda putri bersama Verawati Fadrjin, sedangkan di nomor ganda campuran Imelda meraihnya bersama Chrsitian Hadinata.

Namun tidak pernah ada yang menyangka bahwa Imelda Wiguna berhasil memenangkan kedua gelar tersebut  berkat secobek sambal terasi.

Dalam arsip Majalah Tempo (7 April 1979) yang diunggah akun Rubber Game (@rubbergameid) di Twitter, Imelda mengisahkan perjuangan Indonesia memperbaiki nasib di All England.

Pada tahun 1979, PBSI memutuskan memindahkan sementara tempat latihan pelatnas ke Bandung untuk menyesuaikan diri dengan cuara Inggris.

Bagi Imelda Wiguna, cuaca di Inggris kerap membuatnya kesulitan. Tak hanya dingin, tetapi juga sering membuat dia kehilangan nafsu makan.

Tak heran jika sebelum 1979, capaian terbaik Imelda Wiguna di turnamen tertua di dunia ini hanyalah finalis pada 1975.