In-depth

Swiss Open 2023 Jadi Kesempatan Tunggal Putri Indonesia Untuk Kembali Berprestasi

Sabtu, 25 Maret 2023 00:50 WIB
Editor: Juni Adi
© Humas PP PBSI
Fitriani tersingkir di babak pertama di Indonesia Open 2021 Copyright: © Humas PP PBSI
Fitriani tersingkir di babak pertama di Indonesia Open 2021
Terakhir Kali Tunggal Putri Berprestasi

Di babak perempatfinal, Gregoria Mariska Tunju akan menghadapi wakil Skotlandia, Kirsty Gilmour kalau Putri KW akan berhadapan dengan wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong.

Keberhasilan Gregoria Mariska Tunju dan Putri KW melaju sampai perempatfinal Swiss Open 2023, membangkitkan kembali gairah tunggal putri Indonesia yang sempat ditakuti tetapi tidur panjang karena tak pernah mampu bersaing di turnamen besar.

Hal itu karena sulit menemukan pebulutangkis tunggal putri yang cukup andal seperti terdahulunya Susy Susanti hingga Liliyana Natsir sebelum menjadi ganda campuran.

Alhasil, sektor tunggal puri Indonesia sangat lemah dalam bersaing di turnamen dengan level tinggi.  Periode buruk itu coba diputus oleh Gregoria Mariska Tunju, saat dirinya mampu tampil apik di All England 2023.

Pebulutangkis berusia 23 tahun itu tampil hingga babak 8 besar sebelum akhirnya tumbang ditangan wakil China, Y.F Chen dua set langsung 24-22, 23-21.

Kendati gagal, Gregoria mencatatakn rekor menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang lolos ke babak ini setelah Lindaweni Fanetri sepuluh tahun silam di turnamen All England 2013.

Raihan positif itu coba dilanjutkan oleh Gregoria di Swiss Open 2023 menghadapi Kirsty Gilmour. 

Secara hitung-hitungan, Gregoria harusnya bisa mengatasi perlawanan Kirsty karena jika dilihat dari peringkat, Gregoria sangat diunggulkan karena menempati peringkat 13 dunia, sedangkan lawannya 22 dunia di ranking BWF.

Perlawanan sulit justru akan dihadapi oleh Putri KW. Melawan Pornpawee Chuchowong, wakil Indonesia itu tidak diunggulkan karena kemampuang Putri KW secara matematis berada di bawah lawannya.

Namun melihat dari jejak Putri KW di turnamen ini, segala kemungkinan bisa terjadi. Perlu diketahui Putri KW di babak sebelumnya mampu mengakandaskan Lalinrat Chaiwan dan Pusarla Y Sindhu. 

Kemenangan keduanya pasti akan menjadi berita baik baik sektor tunggal putri Indonesia, yang lama diremehkan. Karena meskipun hanya level 300, gelar itu bisa menumbuhkan rasa percaya diri para pemain.

Terakhir kali tunggal putri juara di turnamen bulutangkis terjadi di ajang Orleans Masters 2022. Kala itu gelar dipersembahkan oleh Putri KW mengalahkan wakil Amerika Serikat, Iris Wang.

Bertanding di Palais des Sports, Prancis, pada Minggu (3/4/22), Putri KW sukses menundukkan Iris Wang dalam pertarungan tiga gim yang berakhir dengan skor 7-21, 21-19, dan 21-18.

Keberhasilan menjuarai Orleans Masters 2022 yang merupakan turnamen bulu tangkis kategori BWF Tour Super 100 membuat Putri Kusuma Wardani menambah koleksi gelarnya. 

Ini merupakan gelar ketiga yang diraih Putri KW di Eropa, sekaligus gelar kedua di turnamen BWF World Tour. 

Sebelumnya, ia sukses menjadi juara di turnamen Czech Open 2021 dan juga Spain Masters 2021. Selain Putri KW, Fitriani juga jadi wakil tunggal putri Indonesia lain yang menyumbang prestasi.

Fitriani memenangkan gelar Thailand Masters 2019 lalu usai mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan, lewat straight game 21-12 dan 21-14.