Ikut Tur Pakai Uang Sendiri, Buka-bukaan Momota Rela Buang Gengsi demi Olimpiade 2024

Rabu, 24 Mei 2023 19:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Naomi Baker/Getty Images
Kento Momota, raja bulutangkis Jepang, curhat terbuka tentang perjuangannya membuang gengsi demi merajut asa ke Olimpiade 2024 yang penuh jalan berduri. Copyright: © Naomi Baker/Getty Images
Kento Momota, raja bulutangkis Jepang, curhat terbuka tentang perjuangannya membuang gengsi demi merajut asa ke Olimpiade 2024 yang penuh jalan berduri.

INDOSPORT.COM -  Kento Momota, raja bulutangkis Jepang, curhat terbuka tentang perjuangannya membuang gengsi demi merajut asa ke Olimpiade 2024 yang penuh jalan berduri.

Sekadar diketahui, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menetapkan per 1 Mei 2023 hingga 8 April 2024 sebagai masa perhitungan poin kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris.

Artinya setiap atlet bakal berlomba untuk bisa lolos kualifikasi mengingat syarat untuk ke Olimpiade begitu ketat dan rumit, sehingga menempati ranking terbaik adalah solusi satu-satunya.

Kento Momota menjadi salah satu atlet yang cukup keras untuk menaklukkan setiap tantangan demi bisa menyabet tiket Olimpiade 2024.

Sebuah jalan yang tentu tidak akan mudah dilewati Kento Momota yang saat ini bukan lagi tunggal putra nomor satu Jepang.

Kento Momota bukan saja jadi tunggal putra nomor satu Jepang yang berganti disegel Kodai Naraoka, tetapi dia juga bukan penguasa ranking satu dunia.

Kariernya memang berubah sangat drastis usai mengalami kecelakaan nahas pada Januari 2020 yang menyebabkan dirinya sempat menjalani operasi.

Rangkaian hasil minor kerap dia terima saat melawat ke berbagai turnamen bulutangkis, dan dia masih kesulitan untuk bisa kembali ke top performa .

Dilansir dari media Yahoo Japan, Kento Momota tidak mau terlalu jauh mengincar medali, tetapi dia akan memperjuangkan tiket ke Olimpiade 2024 di mana itu sudah jalan yang susah baginya.

“Saya menjalani begitu banyak pertandingan tahun lalu. Saya sedang belajar untuk tidak perlu mengkhawatirkan semuanya, menang atau kalah.”

“Jangan berpikir jika kamu kalah, itu tidak baik. Saya hanya ingin terus menggempur tembok (penurun motivasi) itu,” ucap Kento Momota dengan sebuah media Jepang.