PBSI Blunder Gali Lubang Kuburan Sendiri Imbas Aturan Baru di Indonesia IC 2023

Selasa, 29 Agustus 2023 14:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
PBSI bak gali lubang kuburan sendiri imbas aturan pembatasan ranking pemain untuk ajang Indonesia International Challenge 2023. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
PBSI bak gali lubang kuburan sendiri imbas aturan pembatasan ranking pemain untuk ajang Indonesia International Challenge 2023.

INDOSPORT.COM - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bak gali lubang kuburan sendiri imbas aturan pembatasan ranking pemain untuk ajang Indonesia International Challenge 2023.

Turnamen bulutangkis bertajuk Xpora Indonesia International Challenge 2023 dijadwalkan berlangsung di GOR PBSI, Medan, Sumatra Utara pada 29 Agustus sampai 3 September.

Sebanyak 308 pebulutangkis dari 19 negara dipastikan ambil bagian turnamen ini, termasuk tuan rumah Indonesia yang menurunkan 77 pebulutangkis dan 47 di antaranya pemain Pelatnas.

Mirisnya, turnamen ini menjadi sorotan para Badminton Lovers (BL) setelah hanya sekitar 30 pebulutangkis non-pelatnas Indonesia yang ambil bagian di ajang ini.

“Cuma bisa geleng-geleng lihat peserta Indonesia Medan IC. Di negara yang bulutangkis adalah olahraga yang sudah mendarah daging, nyari peserta lengkap aja gabisa. Eh bukan gabisa, tapi DIHALANGI. Dihalangi oleh? INDUKNYA SENDIRI. Turnamen di mana? DI RUMAH SENDIRI,” tulis akun BL Goodminton di Twitter.

Bukan hanya itu, turnamen ini menjadi sepi kontestan setelah puluhan pebulutangkis dari negara lain memutuskan menarik diri dari Indonesia International Challenge 2023.

Terbaru, ganda putri Australia unggulan pertama, Setyana Mapasa/Angela Yu, mundur sehingga membuka jalan wakil Indonesia, Velisha Christina/Bernadine Anindya Wardana, lolos ke perempat final.

Selain itu, wakil Indonesia peringkat 185 dunia, Galuh Dwi Putra/Gabriel Christopher Winta Wijaya mundur membeli kesempatan pasangan Malaysia, Beh Chun Meng/Hoh Boon Zhee lolos babak kedua.

Situasi tersebut membuat BL menyayangkan aturan PBSI yang membatasi ranking pemain minimal 200 dunia untuk bisa tampil di ajang International Challenge.

Seandainya tidak ada aturan tersebut, mungkin turnamen ini bakal diramaikan dengan pemain non-pelatnas sehingga Indonesia International Challenge tetap terdengar gaungnya di manca negara.