Anthony Ginting Masa Bodoh Lawan 2 Kali Dapat Walkover di Hong Kong Open: Yang Penting Fokus!

Sabtu, 16 September 2023 09:39 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© PP PBSI
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengaku tidak terbebani dengan lawannya, Su Li-yang, mendapat dua kali walkover di ajang Hong Kong Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PP PBSI
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengaku tidak terbebani dengan lawannya, Su Li-yang, mendapat dua kali walkover di ajang Hong Kong Open 2023. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengaku tidak terbebani dengan lawannya, Su Li-yang, mendapat dua kali walkover di ajang Hong Kong Open 2023.

Pemain peringkat 2 dunia tersebut  lebih mengutamakan fokus pada permainannya sendiri sehingga dia berhasil lolos ke babak semifinal turnamen bulutangkis Super 500 ini.

“Pertama-tama mengucap syukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik tanpa cedera,” ucap Ginting usai pertandingan perempat final pada Jumat (15/09/23) kemarin.

“Pastinya senang bisa kembali ke semifinal. Tapi tetap fokusnya tidak boleh hilang, persiapan lagi diri sendiri untuk besok,” lanjutnya.

Anthony Ginting memang baru saja memastikan tiketnya menuju semifinal Hong Kong Open setelah menaklukkan wakil Chinese Taipei, Su Li-yang.

Bertanding di Hong Kong Coliseum, Kowloon, pemain yang berstatus unggulan kedua tersebut menang dua gim langsung dengan skor 21-12 dan 21-16.

Kendati menang dengan mudah, Ginting mengaku buta dengan gaya permainan Su Li-yang karena ini merupakan pertemuan pertama bagi mereka.

Selain itu, Su Li-yang juga tidak memainkan dua pertandingan pertamanya di babak utama Hong Kong Open. Ini membuat Su Li-yang punya banyak persiapan dan kondisi tubuh lebih fit.

“Su Li-yang memang tidak bermain di babak pertama dan kedua karena lawannya Walkover tapi rasanya tidak berpengaruh karena ini pertemuan pertama kami jadi memang belum ada gambaran apa-apa di lapangan,” ujar Ginting.

Namun, Ginting tampaknya tak terganggu dengan situasi tersebut. Jam terbangnya yang tinggi memberinya keunggulan dalam bermain lebih menekan mengalahkan lawan yang baru 21 tahun itu.