Zachariah/Hediana dan Kutukan Buruk di Babak Pertama, Salah PBSI atau Siapa?

Sabtu, 28 Oktober 2023 22:46 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© PBSI
Mengulas nestapa Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, ganda campuran pelatnas PBSI dan kutukan buruknya di babak pertama sepanjang 2023. Copyright: © PBSI
Mengulas nestapa Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, ganda campuran pelatnas PBSI dan kutukan buruknya di babak pertama sepanjang 2023.

INDOSPORT.COM – Mengulas nestapa Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, ganda campuran pelatnas PBSI dan kutukan buruknya di babak pertama sepanjang 2023.

Sekadar diketahui, atlet bulutangkis Indonesia, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, dipadukan oleh kepelatihan di PBSI pada 2019 dan memulai debutnya di Malaysia International Series.

Di awal berpasangan, Zacha/Bela, demikian sapaan akrabnya, mampu menyegel gelar juara di Indonesia Internatonal 2019 yang membuat mereka digadang-gadang jadi penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Hanya saja, seiring berjalannya waktu,prestasi Zacha/Bela tak kunjung berkembang. Hanya ada tambahan satu gelar dari Italian International 2022.

Selebihnya, Zacha/Bela gagal untuk kembali ke final meskipun status mereka sudah menjadi ganda campuran utama di pelatnas PBSI.

Bahkan performa Zacha/Bela kian jadi sorotan lantaran di sepanjang 2023 ini mereka lebih sering terdepak di babak pertama atau kedua dari turnamen yang diikuti.

Jika dijelaskan lebih rinci, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela telah 11 kali terdepak di babak pertama dari total 13 turnamen yang diikuti.

Bahkan pencapaian terbaik Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela di musim ini hanyalah ketika finis di perempat final Thailand Masters Super 300.

Berharap bisa segera bangkit dengan penampilannya di Indonesia Masters 2023 Surabaya pada 24-29 Oktober, Zacha/Bela kembali tersandung di babak 16 besar.

Nasib Zacha/Bela yang seolah tak bisa lepas dari kutukan putaran pertama sepanjang 2023 tersebut, membuat badminton lovers Indonesia  di media sosial ikut dibuat prihatin.