Bikin Nama PBSI Tercoreng, Badminton Lovers Muak dengan Drama Alex Tirta

Kamis, 2 November 2023 09:41 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
Badminton Lovers merasa muak dengan drama yang tengah menghiasi kehidupan Alex Tirta selaku Ketua Harian PP PBSI. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
Badminton Lovers merasa muak dengan drama yang tengah menghiasi kehidupan Alex Tirta selaku Ketua Harian PP PBSI.

INDOSPORT.COMBadminton Lovers merasa muak dengan drama yang tengah menghiasi kehidupan Alex Tirta selaku Ketua Harian PP PBSI.

Sebagaimana diketahui, nama Alex Tirta saat ini tengah menjadi perbincangan panas masyarakat Indonesia. Kali ini bukan karena prestasinya di PBSI, namun karena ikut terseret dalam pusaran skandal korupsi.

Alex Tirta sendiri sejatinya telah dipanggil polisi untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Firli Bahuri selaku pimpinan KPK kepada Syahrul Yasin Limpo yang merupakan mantan Menteri Pertanian.

Petinggi PBSI itu disebut membayarkan uang sewa rumah untuk Firli Bahuri yang disebut sebagai ‘safe house’ untuk ketua KPK saat bertemu pejabat di luar kedinasan yang terletak di Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan.

Alex Tirta dipanggil oleh Polisi pada Rabu (01/11/23) pukul 14:00 WIB kemarin, namun dirinya mangkir dari pemeriksaan tersebut.

Melansir dari Ainur Rohman selaku jurnalis ternama Indonesia, alasan dibalik mangkirnya Alex Tirta dari pemeriksaan ialah lantaran alasan kesehatan.

Sehingga pemeriksaan pebisnis yang juga pemilik Hotel Alexis itu dijadwalkan ulang pada Jumat (03/11/23) mulai pukul 09:00 WIB.

Mangkirnya Alex Tirta dari penyelidikan polisi pun menuai atensi dari para Badminton Lovers dan juga netizen.

Badminton Lovers dan netizen memberikan berbagai macam reaksi soal masalah yang menyeret nama Ketua Harian PBSI tersebut.

Salah satunya ialah menilai bahwa Alex Tirta telah mencoreng nama baik PBSI yang saat ini tengah memperbaiki citranya menyusul kegagalan di sejumlah turnamen.