x

BWF Canangkan Sistem Poin Baru, Ini Tanggapan Pelaku Bulutangkis Dunia

Sabtu, 17 September 2016 17:30 WIB
Editor: Herry Ibrahim

Usulan BWF yang ingin menerapkan sistem skor baru dari 3x21 menjadi 5x11 kembali mencuat. Setelah sebelumnya didengungkan pada 2014, niatan BWF untuk mengembangkan olahraga tepok bulu masih menapaki jalan terjal.

Sempat diterapkan di kejuaran resmi yakni Astec Indonesia International Challenge pada 2014 lalu, tampaknya pemakaian sistem poin baru hanya sebatas wacana karena hingga saat ini belum benar-benar bisa diresmikan. BWF berkilah masih meminta pendapat para anggotanya dan melakukan serangkaian uji coba.

Dalam hal ini, BWF tercatat sudah beberapa kali melakukan perubahan sitem skor dengan segala pertimbangan. Lama menganut sistem 3x15 untuk ganda putra, dan 11 poin untuk tunggal putri tanpa reli poin, sitem skor tersebut diubah dengan 5x7 pada 2001.

Demi kepentingan bisnis yakni penyiaraan televisi, pada 2005 BWF akhirnya menerapkan sistem rally poin dengan hitungan 3x21 hingga kini.

Berikut INDOSPORT sajikan komentar dari para pelaku bulutangkis tentang usulan sistem poin 5x11:


1. Ricky Subagja

Ricky Subagja (kiri).

Kepala Sub Bidang Pelatnas Ricky Subagja menyebut jika dirinya tidak begitu setuju dengan rencana yang dicanangkan oleh BWF tersebut. Peraih medali emas ganda putra Atlanta 1996 ini menyoroti akan berdampak kepada tingkat keseruan jalannya sebuah pertandingan.

"Menurut saya pribadi rencana BWF ini tidak menarik. Karena pertandingan nantinya akan berjalan lebih cepat," kata Ricky.

"Apalagi di sektor ganda. Belum terasa serunya, pertandingannya bisa jadi sudah selesai," sambungnya.


2. Yuni Kartika

Kabid Humas dan Social Media PBSI, Yuni Kartika.

Kepala Bidang Humas dan Sosial Media PBSI, Yuni Kartika juga kurang setuju dengan wacana ini. Yuni mengklaim jika sitem baru jadi diterapkan, seni bermain para pebulutangkis tidak akan terlihat.

"Saya pribadi kurang setuju. Karena begini, kalau angkanya terlalu cepat, nanti seni bermain bulutangkis itu sendiri akan hilang. Bahkan untuk sistem skor yang sekarang saja menurut saya sudah cukup cepat," kata Yuni.

Selain itu, menurutnya sistem 5x11 hanya akan menguntungkan tipe pemain tertentu saja.


3. Richard Mainaky

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky (kanan).

Berbeda dengan kedua koleganya, pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky menyambut baik niatan pergantian sistem poin. Menurutnya, sistem 5x11 ini sangat menguntungkan bagi pemain yang sudah tidak muda lagi.

"Itu lebih baik untuk Owi/Butet. Jadi, kami oke saja dengan sistem skor tersebut karena sesuai dengan pola menyerang," ujar pelatih yang berhasil mengantarkan Owi/Butet meraih emas Olimpiade 2016.


4. Lee Chong Wei

Lee Chong Wei.

Setali tiga uang dengan Richard Mainaky, pemain senior asal Malaysia Lee Chong Wei menyatakan dukungannya terhadap perubahan sistem poin. Bahkan, runner-up tiga kali Olimpiade ini mempertimbangkan akan tampil di Olimpiade 2020 apabila sistem 5x11 diberlakukan.

"Belum ada konfirmasi sejauh ini, namun jika ada perubahan saya mungkin akan bertanding di Olimpiade Tokyo,” ujarnya.

Tak hanya dirinya, Chong Wei juga berpendapat dengan sistem yang membuat waktu pertandingan lebih pendek itu, membuat pemain lain seperti Lin Dan diyakininya masih mampu bertanding hingga Olimpiade 2020 mendatang.


5. Lin Dan

Belum ada tanggapan terbaru dari Lin Dan tentang hal ini. Namun peraih emas Olimpiade 2008 dan 2012 ini sempat tidak menyetujui niatan BWF pada tahun 2014 lalu.

Menurut Super Dan ketika itu, kembali adanya perubahan sistem poin tidak akan berdampak positif terhadap perkembangan bulutangkis. Ia juga mengatakan, perubahan hanya akan membuat bingung para pemain dan para pecinta bulutangkis.

"Saya tidak suka. Perubahan ini tidak akan berdampak positif terhadap bulutangkis. Tidak ada yang salah dengan sistem yang berlaku saat ini (3x21)", kata Lin Dan.

Lee Chong WeiBWFLin DanYuni KartikaRichard Mainaky

Berita Terkini