x

3 Alasan Jepang Terbuka 2016 Kurang Menarik

Kamis, 22 September 2016 21:32 WIB
Penulis: Herry Ibrahim | Editor: Joko Sedayu

Jepang Terbuka 2016 adalah kejuaran bulutangkis pertama usai pagelaran Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, berakhir beberapa waktu lalu. Namun begitu, banyak pemain dunia memutuskan tidak tampil dalam kejuaraan ini dengan beberapa alasan.

Tentunya hal ini berdampak penilaian tidak memuaskan terhadap turnamen berhadiah total 300 ribu dolar AS atau sekitar Rp3,9 miliar tersebut. Dengan tidak hadirnya bintang-bintang top dunia, kejuaraan ini dianggap kurang memiliki daya tarik bagi pencinta bulutangkis.

Indonesia sendiri hingga saat ini menyisakan satu wakil atas ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang baru saja mengalahkan ganda Taiwan, Chen Hung Ling/Chi Lin Wang, di babak kedua.

Semoga dengan bertahannya juara dunia 2013 dan 2015 itu setidaknya bisa menjadi sedikit daya tarik pagelaran Jepang Terbuka.

Berikut INDOSPORT merangkum alasan mengapa Jepang Terbuka 2016 bisa dikatakan kurang menarik:


1. Sepi Pemain Bintang

Indonesia hanya mengirim 3 wakil lewat Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Masalah recovery maupun kurangnya persiapan usai mengikuti ajang Olimpiade 2016 menjadi alasan beberapa bintang dunia memutuskan untuk tidak mengikuti kejuaraan bertitel Super Series ini.

Bahkan Jepang Terbuka kali ini tidak terdapat nama-nama peraih medali emas Olimpiade 2016 dari 4 nomer yakni Chen Long (tunggal putra), Carolina Marin (tunggal putri) yang menyatakan mundur, Zhang Nan/Fu Haifeng (ganda putra), dan Tontowi Ahmad/LiliyanaNatsir (ganda campuran).

Hanya peraih emas ganda putri sekaligus pemain tuan rumah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang memutuskan untuk tampil.

Indonesia sendiri yang tahun sebelumnya mengirim sebanyak 19 wakil, pada tahun ini hanya mengirim 3 wakil lewat Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Kurangnya persiapan dan banyak pemain yang lebih memilih tampil di ajang PON 2016 menjadi alasan utama khususnya para pebulutangkis pelatnas absen di Jepang Terbuka kali ini.


2. Unggulan Berguguran di Babak Awal

Unggulan pertama asal China di nomor ganda putra, Chai Biao/Hong Wei, tersingkir di pertandingan pertama dari pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel.

Selain absennya para pemain top dunia, kurang menariknya Jepang Terbuka 2016 juga disebabkan faktor banyak pemain papan atas lainnya yang telah gugur di babak awal.

Sebut saja ganda putra unggulan pertama asal China, Cai Biao/Chong Wei, tunggal putra China, Tian Houwei, dan tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying, yang sudah tersingkir di babak awal.

Tentunya hal tersebut membuat persaingan di kejuaraan ini kurang kompetitif.


3. Banyak Pebulutangkis Dunia Pensiun

Zhao Yunlei (kiri) memutuskan pensiun dari ajang tepok bulu usai Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Olimpiade Rio 2016 ternyata dijadikan oleh segelintir pebulutangkis dunia sebagai ajang terakhir mereka. Dalam hal ini, China merupakan negara yang atletnya paling banyak memutuskan gantung raket alias pensiun.

Sederet nama seperti Yu Yang, Zhao Yunlei, Tian Qing, dan Wang Yihan telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari olahraga tepok bulu.

Selain mereka ada ganda putra Korea Lee Yong Dae/Yoo Yeong Seon yang memutuskan keluar dari PBSI-nya Korea. Hal ini berdampak absennya mereka di ajang internasional.

BWFJepang Terbuka Super SeriesHendra Setiawan/Mohammad AhsanMohammad Ahsan/Hendra SetiawanJepang Super Series 2016

Berita Terkini