Taufik Hidayat Angkat Topi untuk Perjuangan Kevin/Gideon di All England

Setelah sempat dua tahun absen meraih gelar juara ganda putra di All England, Indonesia akhirnya kembali menjuarai nomor tersebut berkat perjuangan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di All England 2017.

Kevin/Marcus berhasil menjadi juara ganda putra All England 2017 usai mengalahkan pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen di partai final lewat dua set langsung dengan skor akhir 21-19 dan 21-14 pada Minggu (12/03/2017) lalu.

Keberhasilan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjuarai ajang bulutangkis tertua di dunia itu pun membuat salah satu legenda bulutangkis Tanah Air, Taufik Hidayat angkat bicara. Ia mengaku kagum dengan perjuangan pasangan ganda putra tersebut untuk menjadi yang terbaik.

Pujian itu pun langsung diberikan oleh Taufik saat menjadi salah satu pihak yang menjemput kedatangan Kevin/Marcus di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (14/03/17) kemarin.

Mantan tunggal putra itu menyatakan bahwa perjuangan Kevin/Gideon tidak bisa dianggap sebelah mata. Pasalnya, keduanya telah membuktikan bahwa mereka memiliki teknik dan mental yang sangat bagus.

"Kevin dan Gideon ini karena mereka kecil jadi kaya disepelekan dan akhirnya mereka bisa membuktikan. Gideon sendiri pernah masuk Pelatnas kemudian keluar dan masuk lagi. Dari teknik dan mental mereka sangat bagus," ujar Taufik Hidayat.

Lebih jauh, Taufik Hidayat yang merupakan anggota pengurus sebagai Staf Ahli Pembinaan dan Prestasi (Binpres) di Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tersebut pun berharap sukses Kevin/Gideon bisa diikuti kategori lain.

"Saya lihat sendiri di sana mereka (Kevin/Gideon) sangat bagus dan punya prospek. Mudah-mudahan ini jadi pacuan buat ganda campuran dan tungal putra. Bersyukur mereka dapat medali, jadi kami pengurus (PBSI) dan pelatih terpacu untuk meningkatkan lagi kualitas pebulutangkis kita," tutup Taufik Hidayat.

Sukses Kevin/Gidoen di All England 2017 ini bisa dibilang melanjutkan tradisi juara untuk Indonesia setelah tahun 2016 lalu, wakil ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto juga berhasil meraih gelar juara usai mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan skor akhir 21-12 dan 21-17.