x

Kevin/Marcus Diminta Tak Ikuti Jejak Praveen/Debby Usai All England

Kamis, 23 Maret 2017 14:07 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi saat menjadi juara All England 2017.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiarto, tak memungkiri ranking satu dunia yang kini dipegang Kevin/Marcus akan menjadi beban tersendiri bagi keduanya. Istilah mempertahankan lebih sulit ketimbang meraih membuat Kevin/Marcus harus bekerja ekstra keras untuk terus menunjukkan penampilan terbaik mereka di turnamen internasional.

Hal tersebut diucapkan Budiarto setelah menilik kiprah Praveen Jordan/Debby Susanto, yang justru menurun usai keduanya keluar sebagai juara di All England 2016.

Ya, semenjak memenangkan turnamen bulutangkis tertua di dunia itu, Praveen/Debby tak pernah lagi keluar sebagai juara di ajang Super Series, bahkan mereka tak mampu mempertahankan gelar juara All England dan tersingkir di babak awal.

“Yang jelas, dengan Kevin/Marcus kini berada di ranking satu dunia. Mau tidak mau biasanya ini akan jadi beban dan itu harus dikelola dengan baik agar jadi tantangan supaya berbuat lebih baik untuk Indonesia. Sekarang harus menjadi dirinya sendiri dan menjadi inspirasi untuk lainnya,” ujar Achmad Budiarto.

“Saya kira ada dua hal yang patut diperhatikan. Pertama tentang mindset jadi dirinya  sekarang ialah panutan. Kedua yaitu konsistensi performa, sebab biasanya setelah jadi juara sering kali tak bisa menahan dirinya di posisi itu. Kemarin itu kita lihat ketidakberhasilan Jordan mengatur di posisi yang baik,” tambah pria yang akrab disapa Budi tersebut.

Kevin/Marcus tampil luar biasa dan meraih gelar All England 2017

Di sisi lain, Kevin Sanjaya menyebut ia dan Marcus tak menganggap peringkat satu dunia yang kini mereka genggam sebagai beban. Melihat kiprah pendahulu mereka, yakni Praveen/Debby, yang prestasinya melorot usai menjuarai All England, Kevin/Marcus berusaha untuk tak langsung puas dan tetap bekerja keras.

“Kita harus pintar ubah cara main. Kalau kita main satu tipe, lawan pasti gampang membaca, mudah ditebak. Jadi harus pandai ubah permainan, kalau pelatih kita fleksibel, kita harus bisa menyerang, bertahan, dan atur strategi di lapangan,” ujar Kevin.

“Intinya jangan cepat puas karena itu justu akan menurunkan penampilan,  yang penting kita terus meningkatkan permainan,” tutupnya.

PBSIKevin SanjayaPraveen Jordan/Debby SusantoAll EnglandKevin Sanjaya/Marcus GideonAll England 2017Marcus Fernaldi Gideon

Berita Terkini