x

3 Poin Penting di All England 2018 yang Jadi Persoalan Menurut Sekjen PBSI

Selasa, 20 Maret 2018 23:37 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon, Fery Andriawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
All England.

Gelaran All England 2018 telah usai. Indonesia berhasil mendapatkan satu gelar dari ganda putra andalan, yakni Kevin/Marcus. Duo Minions menjadi juara setelah mengalahkan pasangan asal Denmark, Boe/Mogensen dalam dua set langsung 21-18 dan 21-17.

Baca Juga

Uniknya, durasi pertandingan tersebut bisa dibilang begitu singkat dan tidak lebih dari satu jam. Ya, ganda putra menyelamatkan muka Indonesia dari keterpurukan tanpa piala. Menanggapi hal tersebut, Sekjen PBSI, Ahmad Budiarto, mengaku jika ada beberapa poin penting yang harus diperbaiki.


1. Sistem Servis

Selebrasi Kevin/Marcus usai meraih poin di partai final All england 2018.

“Sistem servis yang baru jadi tantangan buat pemain semua. Secara umum, evaluasi tetap ada karena ada yang menggembirakan dan ada yang tidak. Kalau kita lihat dari ganda putra tidak bagus sehingga harus bertemu di babak awal. Tapi secara umum mereka sudah maksimal,” kata sang Sekjen.

All England 2018 memang menjadi kompetisi pertama yang menggunakan sistem servis terbaru. Ya, para pebulutangkis kini hanya boleh melakukan pukulan shuttlecock pertama dengan ketinggian maksimal mencapai 115 cm.


2. Kejutan Ganda Campuran

Owi/Butet mulus di laga perdana China Open 2017

Di All England 2018, Indonesia menurunkan tiga wakil di nomor ganda campuran, yakni Tontowi/Liliana, Praveen/Debby dan Faisal/Gloria. Kejutan terjadi ketika pasangan senior Owi/Butet harus kandas di babak kedua.

“Ganda campuran kita disamping mengejutkan tapi jga tak menggembirakan. Pasangan utama tak  bisa sampai partai puncak tapi gloria /hafiz sdh baik walau dikandaskan china . Satu sisi puas secara umum karena pasangan kedua dan ketiga lumayan bagus," tambah Ahmad Budiarto.


3. Masalah Besar di Sektor Tunggal

Anthony Ginting.

Indonesia masih belum dapat mencari solusi yang tepat untuk para pebulutangkis di sektor tunggal, baik itu pria maupun wanita. All England 2018 lalu merupakan gambaran karena tidak ada satupun wakil Tanah Air yang dapat menembus perempatfinal.

“Memang ada PR cukup besar di tunggal putri dan putra. Anthony belum bisa mengatasi seniornya, kemudian jonathan yang tampil dominan di piala asia tapi harus kandas di Son Wan Ho. Sementara tunggal putri harus kerja keras di level internasional,” tutupnya.

All EnglandTontowi Ahmad/Liliyana NatsirKevin Sanjaya/Marcus GideonAhmad BudiartoRaketHafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja

Berita Terkini