x

Lakukan Aksi Jempol Terbalik, Kevin Sanjaya Disorot PBSI

Selasa, 10 Juli 2018 10:02 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Aksi kurang terpuji Kevin Sanjaya melayangkan jari jempol ke bawah ke arah ganda Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding pada babak perempatfinal Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jumat (06/07/18).

Aksi kurang pantas dilakukan oleh pebulutangkis kebangaan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, di pertadingan babak perempatfinal Indonesia Open 2018 pada Jumat (06/07/18).

Kevin yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon sempat mengajukan protes atas putusan wasit yang dianggap memberikan keuntungan bagi lawannya, yakni, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding di set kedua.

Karena hal itu, pertandingan sempat tertunda cukup lama dan Kevin memberikan gerak tubuh jempol ke bawah pada lawannya.

Baca Juga

Tonton Video Dokter Sport: Resep Jitu Orang Indonesia Main di Liga Inggris


1. Evaluasi dari PBSI

Achmad Budiharto, Sekjen PBSI.

Dilaporkan dari Antara, melalui Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto menyampaikan bahwa Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan melakukan evaluasi terhadap aksi yang dilakukan oleh Kevin.

"Ya akan kami bahas hal tersebut dengan para pelatih serta bidang pembinaan dan prestasi yang memang bertanggung jawab dan akan disampaikan pada yang bersangkutan," ujar Achmad Budiharto.


2. Dukung Keluhan Kevin/Marcus Ke BWF

Selebrasi Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi usai memastikan kemenangan atas ganda Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding pada babak perempat final Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jumat (06/07/18).

Selain melakukan evaluasi terhadap aksi itu, PBSI akui mendukung Kevin/Marcus yang ingin ajukan keluhan ke BWF mengenai wasit. Namun tidak dengan aksi provokatifnya.

"Kami mendukung permintaan Marcus dan Kevin untuk mengajukan keluhan kepada BWF tentang cara kerja wasit."

"Namun, kami juga akui ada pemain kita yang bertindak berlebihan dengan memberikan gerakan yang provokatif mengacungkan jempolnya, seharusnya tidak bole," kata Budi.

"Karenanya kami akan ajak bicara pasangan ini istilahnya untuk agak meredamkan demi menjaga hal yang beresiko ke depan."

"Kan memang memang terkadang provokasi itu butuh sebagai bagian dari strategi untuk lawan agar terganggu, tapi jangan berlebihan juga, jangan memprovokasi tapi kita terprovokasi juga," ujar dia.


3. Evaluasi Bersama PBSI Dan BWF

Induk organisasi tertinggi bulutangkis dunia, BWF (Badminton World Federation).

Pasangan Kevin/Marcus ternyata sempat mendapatkan ancaman kartu hitam dari salah satu ofisial BWF di ruang ganti usai pertandingan. Hal itu membuat PBSI langsung melakukan pembicaraan dengan BWF.

“PBSI melalui panitia sudah bicara dengan pihak BWF. Dan apa yang terjadi itu menjadi catatan evaluasi semua pihak untuk sama-sama berbenah."

Baca Juga

"Kami berharap tidak berpengaruh pada persiapan kita di pelatnas dan mereka sendiri yang tahun depan sudah mulai fokus ke persiapan Olimpiade Tokyo 2020," tutupnya.

Berikut Jadwal Lengkap Semifinal Piala Dunia 2018:

Ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA.

Penulis: Dimas Ramadhan

BWFPBSIKevin SanjayaDenmarkIndonesia OpenAchmad BudihartoIndonesia Open 2018

Berita Terkini