x

Catatan Dominasi Lin Dan Atas Tunggal Putra Indonesia

Minggu, 5 Juli 2020 21:42 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Keputusan pensiun Lin Dan dari dunia bulutangkis meninggalkan catatan manisnya yang bisa mendominasi tunggal putra Indonesia, dari Taufik Hidayat hingga Anthony Ginting.

INDOSPORT.COM – Keputusan pensiun Lin Dan dari dunia bulutangkis meninggalkan catatan manisnya yang bisa mendominasi tunggal putra Indonesia, dari Taufik Hidayat hingga Anthony Ginting.

Menjalani karier 20 tahun di arena bulutangkis, sebelum akhirnya memutuskan pensiun, Sabtu (04/07/20), Lin Dan jelas merupakan salah satu pebulutangkis terbaik pada eranya.

Bahkan jika mau disebut sebagai satu yang terbaik sekalipun, masih sangat pantas rasanya buat Lin Dan. Sebab sepanjang kariernya, tunggal putra China itu terbukti bisa menodminasi dengan catatan lebih baik melawan tiga pesaing utamanya, Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Taufik Hidayat.

Baca Juga
Baca Juga

Selain itu, buat bulutangkis di Indonesia, nama Lin Dan pun seakan menjadi momok besar. Benar memang Lin Dan belum pernah sekalipun menjuarai Indonesia Open sepanjang kariernya, namun saat berhadapan dengan tungal putra  Tanah Air, dirinya bisa mendominasi kemenangan.

Tercatat hanya Shesar Hiren Rhustavito yang bisa mengungguli Lin Dan secara head to head. Itupun hanya dalam satu pertandingan dimana mereka pernah bertemu.

Selebihnya, mulai dari Taufik Hidayat, Simon Santoso, hingga Anthony Sinisuka Ginting, dibuat harus mengakui kehebatan pebulutangkis yang kini berusia 36 tahun itu.

Untuk lebih lengkpnya, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT rangkumkan catatan statistik dominasi head to head Lin Dan atas tunggal putra Indonesia.

Lin Dan vs Tunggal Putra Indonesia

Dimulai dari Taufik Hidayat. Sebai tunggal putra yang berada dalam level yang sama, Lin Dan dan Taufik Hidayat cukup sering saling berhadapan.

Dengan catatan 17 kali pertemuan sepanjang sejarah, Lin Dan sukses mengungguli rivalnya itu dengan 13 kemenangan. Atau artinya Taufik Hidayat hanya bisa mendapatkan empat kemenangan.

Bahkan dalam catatan, sejak bisa mengalahkan Lin Dan di Asian Games 2006 Doha Qatar. Taufik Hidayat selalu dibuat bertekuk lutut, hingga yang terakhir terjadi di Olimpiade London 2012.

Selanjutnya Simon Santoso, sebagai tunggal putra Indonesia tersering kedua yang dihadapai Lin Dan, juga bisa dilewati pebulutangkis China itu dengan catatan luar biasa.

Lebih hebat dari catatan atas Taufik Hidayat, 12 kali berhdapan dengan Simon Santoso, Lin Dan bisa mengemas 11 kemenangan. dan hanya memberikan satu kemenangan buat Simon Santoso.

Simon Santoso hanya bisa mengalahkan Lin Dan di Swiss Open 2007, sementara Lin Dan bisa mengkandaskan wakil Indonesia itu di turnamen seperti All England, Piala Sudirman hingga Piala Thomas.

Di era yang hampir sama juga ada Sony Dwi Kuncoro. Sama 12 kali juga berjuma Lin Dan, catatan Sony Dwi Kuncoro sedikit lebih baik dari Simon. Meski juga tak bisa mengalahkan dominasi Lin Dan dalam keunggulan 9-3.

Satu yang mungkin membanggakan dari Sony Dwi Kuncoro, dirinya bisa meraih kemenangan di pertemuan pertamanya melawan Lin Dan. Dan juga dua pertemuan terakhirnya atas wakil China itu, di Thailand Open 2012 dan Singapore Open 2016.

Baca Juga
Baca Juga

Selain ketiganya, pebulutangkis tunggal putra Indonesia lainnya yang secara level berada di bawah Lin Dan pun juga tak mampu berbicara banyak.

Dari Andre Kurniawan Tedjono, Alamsyah Yunus, Rony Agustinus yang selalu menelan kekalahan dalam dua kali pertemuannya melawan Lin Dan. Dionysius Hayom Rumbaka dan Budi Santoso yang kalah dalam sekali pertemuan sepanjang sejarah. Hingga tunggal putra Indonesia di decade 2010 ke atas seperti Jonatan Christie dan Antony Ginting


1. Lin Dan vs Jonatan Christie dan Antony Ginting

Shesar Hiren Rhustavito, satu-satunya tunggal putra bulutangkis Indonesia yang unggul head to head atas Lin Dan.

Sebelum mengulik catatan Lin Dan vs Jonatan Christie dan Antony Ginting, wakil China itu juga punya keunggulan atas tunggal putra Indonesia era saat ini, Tommny Sugiarto dan Ihsan Maulana Mustofa.

Atas Tommy, Lin Dan sempat kehilangan dua pertandingan, meski tetap bisa mendominasi dengan enam kemenangan di pertandingan lainnya.

Begitupun atas Ihsan Maulana, Lin Dan sempat sekali menelan kekalahan. Namun di empat pertandingan lainnya, tanpa ampun dirinya bisa membuat tunggal putra yang terpaut usia jauh darinya itu, bertekuk lutut.

Selanjutnya baru Jonatan Christie dan Antony Ginting. Sebagai dua tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, mereka memang relatif bisa mengimbangi Lin Dan yang juah unggul secara pengalaman.

Jonatan Christie sempat mencuri kemenangan di Indonesia Open 2016, China Open 2017 dan Australia Open 2019. Tapi pebulutangkis 21 tahun itu masih kalah, sebab di empat pertemuan lainnya, Lin Dan bisa keluar sebagai pemenangnya.

Setali tiga uang Anthony Ginting. Dirinya hanya bisa sebatas mengimbangi Lin Dan dalam kekalahan agregat head to head tipis 2-3. Menang di China Open 2018 dan Swiss Open 2019. Anthony Ginting, tak bisa membendung kemenangan Lin Dan atasnya di Chinese Taipei Open 2015, Swiss Open 2017 dan terakhir di New Zealand Open 2019

Tetapi menariknya memang, ditengah dominasi luar biasa Lin Dan atas tunggal putra bulutangkis Indoensia, noda akhirnya tercipta di tahun 2019 lalu. Saat dirinya harus menelan kekalahan dari Shesar Hiren Rhustavito di putaran kedua Thailand Open.

Kekalahan Lin Dan 12-21, 21-15, dan 10-21 itu membuat rekor head to head-nya melawan tunggal putra bulutangkis Indonesia akhirnya tak bsia sempurna. Sebab sampai akhirny apensiun,Lin Dan belum bisa lagi mengejar kekalahan dan ketertingalan agregatnya itu dari Shesar Hiren Rhustavito.
 

ChinaLin DanTaufik HidayatTunggal PutraAnthony GintingShesar Hiren RhustavitoRaketBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini