x

Iie Sumirat, Meteor Bandung dari Selatan Penemu Taufik Hidayat

Kamis, 9 Juli 2020 03:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Isman Fadil
Iie Sumirat legenda bulutangkis Indonesia.

INDOSPORT.COM – Kesuksesan Taufik Hidayat di dunia bulutangkis tak lepas dari peran besar Meteor dari Bandung Selatan, Iie Sumirat.

Nama besar seorang Taufik Hidayat di kancah bulutangkis dunia jelas udah tak bisa diragukan lagi. Bersama Lin Dan, Lee Chong Wei dan Peter Gade, Taufik Hidayat merupakan salah satu tunggal putra terbaik dunia pada masanya.

Namun tentunya, seperti semua atlet yang ada di dunia, keberhasilan Taufik Hidayat tentu tak lepas dari perang serta orang-orang yang ada di belakangnya.

Baca Juga
Baca Juga

Mulai dari Mulyo Handoyo yang menjadi pelatih sekaligus seperti Ayah angkatnya. Hingga sosok berjuluk Meteor dari Bandung Selatan, Iie Sumirat. Orang yang pertama kali menemukan bakat luar biasa Taufik Hidayat kala masih berada di kampung halamanya, Pangalengan.

Iie Sumirat

Selayaknya Taufik Hidayat, Iie Sumirat juga merupakan salah satu tunggal putra terbaik bulutangkis Indonesia pada masanya.

Berjaya di era tahun 1970-an, berbagai prestasi sukses dikemas Iie Sumirat. Mulai dari juara Thomas Cup 1976 dan 1979 bersama tim beregu putra Indonesia. Hingga menjadi peraih medali perunggu World Championship 1977 dan medali perak World Cup 1979 juga pernah dirasakannya.

Dengan kualitasnya di atas lapangan Iie Sumirat saat itu bahkan sampai dijuluki sebagai salah satu magnificent seven atau deretan pebulutangkis terbaik Indonesia. Bersama  Rudi Hartono, Liem Swie King, Tjuntjun, Johan, Christian Hadinata, dan Ade Tjandra.

Soal julukan, jauh sebelum magnificent seven, Iie Sumirat juga sempat mendapatkan julukan sebagai Meteor dari Bandung Selatan. Saat dirinya masih merintis sebagai pebulutangkis muda di level kota Bandung.

Baca Juga
Baca Juga

Julukan Meteor dari Bandung Selatan itu didapat Iie Sumirat dari surat kabar lokal Bandung, Pikiran Rakyat ketika usianya masih 12 tahun.

Di usia itu atau tepat tahun 1962, Iie Sumirat didaftarkan sang kakak untuk mengikuti kejuaraan bulutangkis lokal 'Braga Festival'. Dengan kecepatan bermainnya Iie bukan hanya mengundang decak kagum para penonton yang menyakiskan peratndingan. Namun dengan cukup mudah dirinya pun bisa keluar sebagai juara Braga festival.

Atas penampilan dan capaiannya itu, surat kabar Pikiran Rakyat pun menjuluki Iie Sumirat sebagai Meteor dari Bandung Selatan, dalam salah satu laporannya.


1. Penemu Taufik Hidayat

Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat.

Dengan berbagai prestasinya, termasuk ketika menjadi bagian skuat tim beregu putra bulutangkis Indonesia yang menjurai Piala Thomas 1979, Iie Sumirat sempat secara lisan dijanjikan akan mendapatkan hadiah rumah dan juga tanah dari salah satu pengurus PBSI.

Namun sial bagi Iie, janji itu tak terwujud untuknya. Di saat beberapa rekan lainnya, bisa mendapatkan rumah dan tanah di berbagai tempat berbeda.

Namun nasib baik masih berpihak padanya, pasca memutuskan pensiun di usia 32 tahun pada 1982, Pemerintah Daerah Jawa Barat memberikan apresiasi berupa rumah di Sukaluyu dan sebagian bantuan untuk membangun Gelangang olah Raga (GOR) yang kelak digunakannya untuk melatih bibit-bibit muda.

Dengan bantuan itu, Iie Sumirat kemudian mendirikan GOR di Jln. Soekarno Hatta Bandung dan membentuk klub bulutangkis bernama PB Sarana Muda.

Seiring perkembangan waktu, PB Sarana Muda itupun mendapatkan dukungan dari mantan pebulutangkis lainnya Edi Ismanto dan juga pejabat PLN Jawa Barat Lutfi Hamid, sehingga berubah nama Sangkuriang Graha Sarana (SGS).

Saat menjadi Pembina atau pelatih di SGS itulah, Iie Sumirat pada pertengahan tahun 1990-an, menemukan seorang bocah berbakat dari Pangalengan.

Dinilai memiliki bakat dan motivasi yang luar biasa, potensi bocah berbakat bernama Taufik Hidayat itupun didukung penuh oleh Iie Sumirat untuk mengikuti seleksi pelatnas tahun 1996.

Hasilnya seperti yang semua publik bulutangkis Indonesia ketahui, berawal dari pengamatan jeli seorang Meteor dari Bandung Selatan, Iie Sumirat, bocah itu kemudian menjelma menjadi legenda bulutangkis Indonesia bahkan dunia. Salah satu tunggal putra terbaik yang pernah ada, Taufik Hidayat.

Taufik HidayatIie SumiratTunggal PutraRaketBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini