Media China Sindir Tingkah Ceroboh PBSI-nya Malaysia karena Hal Ini
INDOSPORT.COM - Melakukan tindakan ceroboh ini, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) mendapat sindiran keras dari media China.
Pada awal Januari 2020 lalu, BAM memutuskan mendegradasi sejumlah nama pemain dari Pelatnas Malaysia. Nama-nama yang terkena degradasi diantara yaitu pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi hingga tunggal putra Soong Joo Ven.
Seolah seperti mendapat tamparan keras, BAM pun dibuat menyesal atas keputusan mereka mendepak pemain-pemain tersebut dari Pelatnas Malaysia. Seperti contoh pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang berhasil menampilkan performa impressif selepas berkarier sebagai pemain profesional, demikian pula dengan Soong Joo Ven.
Pada turnamen bulutangkis internal yang digelar oleh BAM pada 11-16 Agustus lalu, pemain-pemain tersebut berhasil menampilkan performa impressif. Di babak penyisihan grup, pasangan Ong/Teo berhasil mengalahkan ganda putra nomor 1 Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebelum akhirnya dibalas di partai final oleh peraih medali emas ganda putra SEA Games 2019.
Sementara itu, Soong Joo Ven sukses mengejutkan tunggal putra nomor 1 Malaysia, Lee Zii Jia dimana ia sukses memenangkan pertandingan dalam babak rubber game dengan skor 21-19 11-21 29-27 sebelum akhirnya memutuskan mundur karena mengalmi cedera.
Dengan performa yang ditampilkan oleh para pemain independen Malaysia tersebut, media China, Aiyuke, pun memberikan sindiran kepada BAM yang mereka anggap telah melakukan tindakan ceroboh dengan mendegradasi para pemain berkualitas.
Padahal sebentaf lagi, Piala Thomas 2020 akan segera bergulir pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark, dan media China percaya bahwa pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan Soong Joo Ven sangat layak masuk dalam skuat tim putra Malaysia yang akan berlaga di Piala Supremasi dua tahunan tersebut.
Bahkan media China tak sungkan untuk menyebut bahwa BAM seolah seperti ditampar wajahnya oleh para pemain independen Malaysia yang tampil dengan performa luar biasa tersebut. Menarik untuk ditunggu apakah pemain-pemain independen tersebut akhirnya akan menjadi pilihan BAM untuk berlaga di Piala Thomas atau sebalaiknya?