x

Membantu Indonesia Hancurkan Dominasi China, Mia Audina Jadi Sorotan

Senin, 7 Desember 2020 03:40 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Sukses membantu tim bulutangkis Indonesia hancurkan dominasi tim China, Mia Audina jadi sorotan.

INDOSPORT.COM - Sukses membantu tim bulutangkis Indonesia hancurkan dominasi tim China, eks pebulutangkis tunggal putri Mia Audina jadi sorotan.

Nama Mia Audina mendadak mencuat ketika ia berhasil tampil begitu gemilangnya di turnamen sebesar Piala Uber, dimana eks pebulutangkis yang saat itu masih berusia 14 tahun malah berhasil tampil sebagai penentu.

Baca Juga
Baca Juga

Badminton Europe pun menyoroti kefantastisan Mia Audina yang berhasil membantu Indonesia menghancurkan dominasi China yang sudah berkuasa hampir satu dekade lamanya.

Bagi Badminton Europe, Mia Audina muda yang melihat para seniornya seperti Sarwendah Kusumawardhani yang berhasil meraih medali perunggu dan perak di Kejuaraan Dunia 1989 dan 1991.

Selain Sarwendah Kusumawardhani, wanita yang tahun ini berusia 40 tahun juga menyaksikan bagaimana seniornya asal Indonesia lainnya seperti Susy Susanti.

Dimana Susy Susanti juga tampil begitu fantastisnya dengan meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia tahun 1991, kemudian meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dan berakhir di medali emas Kejuaraan Dunia 1993.

Para senior Mia Audina disebut telah menginspirasinya untuk ampil begitu luar biasa dalam dua edisi Piala Uber di tahun 1994 dan 1996 sekalipun usianya masih 14 tahun kala itu.

Tetapi Mia Audina sekali berhasil membuktikan bahwa dirinya sangat layak untuk dipilih karena pada saat itu, ia sukses membantu Indonesia mengalahkan China.

Pada gelaran Piala Uber 1994 dan 1996, Mia Audina sukses menjadi pahlawan Indonesia meraih dua trofi bergengsi tersebut. Bahkan berkat aksi fantastisnya itu, ia mendapat julukan "Si Anak Ajaib" dan "Anak SMA Penentu Piala Uber".

Pada Piala Uber 1994, Mia Audina yang saat itu masih berusia 14 tahun dipercaya turun di partai penentu menghadapi pemain peringkat 12 dunia pada saat itu asal China, yaitu Zhang Ning.

Walaupun masih berusia 14 tahun dan harus berhadapan dengan pemain peringkat 12 dunia, Mia Audina nyatanya tidak gentar dan malah tampil spektakuler dengan mengalahkan wakil China, Zhang Ning dalam pertandingan rubber game dengan skor  11-7, 10-12, dan 11-4.

Terakhir, pada Piala Uber 1996, Mia Audina yang turun sebagai tunggal putri kedua kembali sukses mempersembahkan poin kemenangan Indonesia usai membantai Wang Chen dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 11-14, 11-6 dan Indonesia lagi-lagi berhasil mengalahkan China dengan skor 4-1.

Baca Juga
Baca Juga

Namun pada akhirnya semua kisah indah Mia Audina bersama dengan Indonesia harus berakhir ketika ia menikah dengan seorang pria sekaligus penyanyi gospel asal Surinamen berkewarganegaraan Belanda bernama Tylio Arlo Lobman.

Keputusannya menikah dengan Tylio akhirnya mau tidak mau membuat Mia Audina harus berpindah warga negara dari Indonesia menjadi Belanda, dan semenjak itu ia secara resmi mewakili Negeri Kincir Angin di turnamen internasional.

Piala UberChinaMia AudinaBulutangkisBerita OlahragaBerita SportBerita BulutangkisTim Bulutangkis Indonesia

Berita Terkini