x

Mentas di Olimpiade Tokyo, Pebulutangkis Suriah Ingin Dobrak Stereotip soal Atlet Pengungsi

Senin, 21 Juni 2021 12:29 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Aram Mahmoud.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis asal Suriah, Aram Mahmoud, ingin mendobrak anggapan miring soal atlet pengungsi saat dirinya berkesempatan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bulan depan.

Belum lama ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memastikan kalau pebulutangkis peringkat 169 dunia asal Suriah, Aram Mahmoud, lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 sebagai salah satu dari 29 anggota Tim Olimpiade Pengungsi IOC.

Baca Juga
Baca Juga

Tim Olimpiade Pengungsi merupakan atlet pengungsi yang mendapat dukungan IOC melalui program Beasiswa Olimpiade untuk Atlet Pengungsi, dan nama Aram Mahmoud menjadi salah satu di antaranya.

Di luar ambisi untuk diri sendiri dan negaranya, Aran Mahmoud berharap penampilannya di Olimpiade Tokyo dapat membuat perbedaan bagi komunitas pengungsi di seluruh dunia.

“Sekarang saya bermain tidak hanya untuk negara saya, tetapi untuk pengungsi di seluruh dunia,” kata Mahmoud, dilansir dari situs resmi BWF.

Berbicara mengenai kesempatannya mentas di Olimpiade dan bertepatan dengan Hari Pengsungsi Sedunia yang jatuh pada hari Minggu (20/06/21) kemarin, Mahmoud ingin membagikan motivasi agar para pengungsi bisa meniru pencapaiannya itu.

Dengan begitu, para pengungsi tidak hanya akan dianggap sebagai orang-orang yang kabur ke luar negeri ketika negaranya tengah konflik, namun juga bisa melakukan hal-hal di negara lain.

Baca Juga
Baca Juga

“… Kami bukan hanya orang-orang yang pergi ke luar negeri; kami juga dapat melakukan hal-hal di negara lain. Jika kita memiliki mimpi kita bisa mencapainya tapi kita harus bekerja keras untuk itu,” jelas Mahmoud. 

“Beberapa tahun terakhir saya bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan ini, dan bagi setiap atlet Olimpiade adalah mimpi besar. Saya senang berada di sana dan sangat senang mewakili tim pengungsi.”


1. Rekam Jejak Aram Mahmoud di Belanda

Aram Mahmoud, pebulutangkis asal Suriah yang mendapat beasiswa jelang Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Rens Hooyenga.

Lebih lanjut, Mahmoud juga berharap masyarat tuan rumah di Jepang peka terhadap kemampuan para atlet Olimpiade yang harus bermigrasi ke negara lain setelah putus asa di negara asal.

“Kami juga manusia seperti orang lain. Apa yang bisa mereka lakukan, kita juga bisa. Mari kita saling membantu dan kita bisa bangkit bersama.”

“Sekarang adalah kesempatan saya, dan saya beruntung memiliki kesempatan ini. Mungkin lain kali orang yang berbeda akan mendapatkan kesempatan ini, dan kami juga akan senang untuk mereka,” tandasnya.

Pebulutangkis 23 tahun yang saat ini menempati peringkat 169 dunia tersebut, diketahui telah pindah ke Belanda dari Suriah sejak 2015 karena peperangan yang tidak dapat dihindarkannya di negaranya.

Aram Mahmoud pun bermain untuk Belanda sejak April 2018. Dirinya berlatih bersama Cuntapay Badminton Academy di bawah pengawasan Donovan Cuntapay di Amere sejak Oktober 2018.

Selama masa pelatihannya itu, atlet 22 tahun itu telah mengantongi banyak prestasi, seperti menjadi juara di YONEX Latvia Internasional 2018, lolos perempatfinal Kejuaraan Internasional Portugal ke-54, dan terakhir empat besar RSL Lithuania Internasional 2019.

BelandaBWFOlimpiadeSuriahOlimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita BulutangkisAram Mahmoud

Berita Terkini