x

Emosional, Ratu Bulutangkis Malaysia Alami Gejolak Batin Jelang Olimpiade Tokyo 2020

Selasa, 13 Juli 2021 14:34 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil

INDOSPORT.COM – Ratu bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying mencurahkan segala gejolak batinnya nan emosional jelang berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020.

Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Negeri Jiran yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020, pada 24 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Berpartisipasi di ajang olahraga paling bergengsi di dunia membuat Goh Liu Ying mempersiapkan segala hal demi meraih hasil terbaik, terutama membawa pulang medali emas di Jepang.

Baca Juga
Baca Juga

Melalui akun media sosialnya baik di Instagram maupun Facebook, ganda campuran yang disebut sebagai ratu bulutangkis Malaysia ini menceritakan gejolak batinnya yang bercampur aduk saat mempersiapkan diri jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Goh Liu Ying mengaku bahwa awalnya ia tak merasa tertarik untuk kembali tampil di Olimpiade untuk ketiga kalinya, karena menyadari sering mengalami cedera dan usianya tak lagi muda.

Namun semangatnya kembali membara, setelah keluar dari tim nasional dan statusnya berubah menjadi pemain independent, yang membuatnya kembali termotivasi ikut Olimpiade.

Baca Juga
Baca Juga

Ia dan Chan Peng Soon sempat kesulitan mempersiapkan finansial dan segala hal karena statusnya sebagai independen. Namun banyak orang dan pihak baik yang membantunya terutama tim nasional dan juga pihak sponsor selama bertanding sebagai pemain independen.

Jelang Olimpiade Tokyo 2020 pun gejolak batin Goh Liu Ying makin membuncah. Ia dan Chan Peng Soon rela tak bertemu keluarga karena mendapatkan bantuan pelatihan dari tim nasional, dengan syarat mau swab dan menjalani karantina selama berlatih.

Pandemi Covid-19 juga sempat membuat Goh Liu Ying merasa khawatir dan cemas untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020, namun tekad kuatnya untuk mengharumkan nama bangsa pun membuat ia harus berani dan percaya kepada pihak penyelanggara.


1. Curhatan Emosional Goh Liu Ying Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Selasa (13/07/21):

Bidadari bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying.

"Dalam sekejap mata, tema Olimpiade kontroversial ini sudah dekat. Ternyata sudah 5 tahun sejak Olimpiade terakhir, tapi bagi saya sepertinya hanya terjadi tahun lalu.

Setelah meninjau beberapa topik terkait Olimpiade, kali ini saya akan berbagi pikiran dan perasaan terkait pengalaman saya di dunia yang paling bergengsi tema olahraga.

Sebenarnya setelah Olimpiade 2016, saya tidak punya rencana untuk terus bermain di Olimpiade Namun, semuanya sudah takdir dan sekali lagi saya sempat mengharumkan nama negara tercinta.

Sebelumnya saya menjalani operasi 3 kali pada kedua kaki dan tangan, termasuk operasi lengan di tahun 2017. Peringkat dunia saya juga seperti roller-coaster. Tapi semua ini tidak mematahkan semangatku untuk terus berjuang.

Pada tahun 2019, saya pensiun dari skuat nasional dan resmi menjadi pemain independent, dan sejak saat itu Olimpiade 2020 menjadi salah satu rencana saya.

Atau bahkan lebih detail, saya memilih pensiun dari skuat nasional karena saya berniat bermain di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

Pada tahun 2020, umur saya menjadi 31 tahun dan berstatus pemain senior. Ditambah kondisi fisik saya yang selalu mengalami cedera, harapan saya untuk tampil di Olimpiade sebenarnya cukup redup.

Saya ingat tahun pertama sejak saya pensiun dari Timnas, semuanya harus dikerjakan sendiri. Di antaranya seperti pelatih, tempat latihan, pengeluaran kompetisi dan biaya perawatan dll.

Sebelumnya di Timnas sudah diatur segalanya, tanpa khawatir, sekarang kita harus mengaturnya sendiri. Untungnya terdapat bantuan dari senior dan teman, semuanya bisa dikelola dalam 3 bulan.

Selanjutnya, sudah bulan April, yang saatnya kita mengumpulkan poin kualifikasi untuk Olimpiade. Awalnya semua lancer, dan berterima kasih kepada timnas atas segala bantuannya, termasuk memberikan saya layanan terapis pijat dan fisioterapis, di mana itu bisa menghemat biaya saya.

Namun, ketika semuanya berjalan lancar sesuai rencana, tiba-tiba bencana pandemi menghantam dunia. Olimpiade 2020 saat itu belum pasti, dan saya berpikir apakah semua ini agar saya tak ikut olimpiade lagi? Tapi semua serahkan pada Tuhan.

Kalender pertandingan berubah. Untuk sponsor kami berbaik hati tetap melanjutkan kerja sama kita. Saya berhutang budi dan berterima kasih kepada sponsor yang mau membawa kami ke Olimpiade 2020.

Sebenarnya sepanjang masa pandemi ini, kami masih terus mengikuti berbagai ajang di luar negeri. Namun kita harus menghadapi berbagai tantangan, seperti pengeluaran akibat tes swab, biaya karantina, biaya penerbangan melambung tinggi, dll.

Ini juga berpengaruh terhadap pelatihan harian kami, dan menjadi tantangan besar. Namun Timnas mengizinkan kami untuk Latihan bersama, dengan syarat harus karantina mandiri.

Aturan ini membuat Chan Peng Soon selalu ayah dari 4 anak tak bisa pulang selama 2 bulan. Demi Olimpiade, kami sudah banyak berkorban. Akhirnya Olimpiade pun diundur hingga 2021, dan digelar tanpa penonton.

Ada rumor Olimpiade bakal dibatalkan, dan juga atlet yang terpapar Covid-19. Beberapa bertanya kepada saya, apakah saya tidak takut dengan pandemi ini? Apa yang membuat nama negara lebih penting daripada kesehatannya sendiri?

Beberapa juga bertanya, kali ini adalah Olimpiade ketiga bagi saya, mengapa saya harus mengambil risiko bermain kali ini? Jawaban saya, tentu saja saya takut.

Tapi saya tahu, jika saya melewati kesempatan ini pasti akan menyesal. Saya tidak ingin hidup dalam kekesalan hanya karena saya bersedia melepaskan kesempatan ini, karena ini mungkin terakhir kalinya saya bisa membawa nama negara saya di ajang dunia.

Ketika saya diberitahu bahwa saya terpilih sebagai pembawa bendera Malaysia di opening Olimpiade 2020, saya menangis karna bahagia. Saya bersyukur karena saya tidak menyerah dan masih kuat dalam melanjutkan mimpi saya bermain di Olimpiade kali ini.

Sejujurnya, saya merasakan Olimpiade kali ini pasti akan menghadapi berbagai macam tantangan dan rintangan. Tapi saya cukup yakin negara penyelenggara pasti bisa menyelesaikan masalah yang membelenggu kali ini.

Kata-kata akhir, saya meminta kepada seluruh warga negara untuk memberikan dukungan solid kepada seluruh atlet Malaysia yang hendak bermain di Olimpiade ini.

Mari kita tunggu lagu kebangsaan dan bendera Malaysia terbang tinggi nan megah di dunia olahraga paling bergengsi ini dengan segera,” tulis Goh Liu Ying.

Chan Peng Soon/Goh Liu YingGoh Liu YingOlimpiade Tokyo 2020Berita OlahragaBerita SportBerita TransferBerita Bulutangkis

Berita Terkini