x

Pengorbanan Anak Didik Pelatih Asal Indonesia demi Jadi The Next Sindhu

Minggu, 23 Januari 2022 15:10 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto

INDOSPORT.COM – Tunggal putri ranking satu dunia junior didikan pelatih Edwin Iriawan, Tasnim Mir, menceritakan kisah menyakitkan karena terpaksa cuti sekolah demi bulutangkis.  

Sebagaimana diketahui, Tasnim Mir tengah menjadi sorotan setelah berhasil menjadi tunggal putri India pertama yang menduduki ranking 1 dunia junior bulutangkis.

Prestasi itu berkat kegemilangan Tasnum Mir dalam mempertahankan gelar di tiga turnamen sepanjang tahun 2021 yang digelar di Eropa.

Tiga turnamen tersebut adalah Yonex Belgian Junior 2021 (24-26 September), Forza Alpes International U-19 2021 (17-19 September), dan Apacs Bulgarian Junior Open Championship 2021 (5-8 Agustus).

Pencapaian Tasnim Mir di bawah kepelatihan Edwin Iriawan tersebut, belum pernah sekali pun diraih oleh pemain putri India, termasuk Pusarla Venkata Sindhu, dan Saina Nehwal.

Baca Juga
Baca Juga

Menurut pebulutangkis asal Mehsana Gujarat tersebut, saat ini Tasnim Mir belum mencapai sesuatu yang besar. Terlebih turnamen level senior pasti jauh lebih sulit lagi.

Namun, di bawah kepelatihan Edwin iriawan tersebut, Tasnim Mir telah ditempa banyak hal untuk menguatkan mentalnya sebagai atlet.

Bahkan ada hal yang lebih menyakitkan lagi dialami Tasnim Mir demi menjadi pebulutangkis putri kebanggaan masyarakat India seperti seniornya, Pusarla Venkata Sindhu.

Prestasi bulutangkis Tasnim Mir telah mencuat sejak umur 7 tahun ketika dia biasa menemani sang ayah, Irfan Mir, melatih bulutangkis. Oleh karena kecintaannya pada bulutangkis, Tasnim  Mir terpaksa cuti sekolah.

Baca Juga
Baca Juga

“Saya harus berhenti (cuti) saat kelas 7 karena semakin sulit bagi saya untuk menyeimbangkan pelajaran dan bulutangkis,” kata Tasnim Mir melansir Her Story.

“Saya tampil di baik di bulutangkis, jadi saya memutuskan untuk melanjutkannya . Sekolah saya sangat mendukung, dan saya hanya pergi ketika ada ujian saya,” imbuhnya

“Pasti ada orang yang mengira ayah saya sudah gila dengan mengizinkan saya cuti sekolah untuk bermain bulutangkis, tapi itu adalah keputusan yang tepat,” kata Tasnim Mir.


1. Perjuangan Membagi Waktu

Tasnim Mir menceritakan perjuangannya membagi waktu untuk sekolah dan bulutangkis.

Saat di sekolah, Tasnim Mir harus bangun jam 5 pagi untuk bermain bulutangkis selama 2 jam. Setelah itu, dia bergegas ke sekolah pada pukul 7.30 WIB.

“Itu sangat sulit. Namun semua itu terbayar karena telah mencapai hasil yang baik (di bulutangkis),” ucap Tasnim Mir menceritakan pengorbanannya membagi waktu antara sekolah dan bulutangkis.

Tasnim Mir dilatih oleh pelatih asal Indonesia, Edwin Iriawan, di Guawahati, India. Sang Ayah, Irfan Mir, tetap mendampinginya melatih.

Meski bulutangkis merupakan olahraga yang populer di India, namun Tasnim Mir menceritakan bahwa bulutangkis kurang menonjol di tempat tinggalnya, Mehsana, Gujarat.

"Saya tidak berpikir orang melihatnya sebagai olahraga yang mereka lakukan secara profesional (di desa saya). Tapi mungkin sekarang banyak media yang meliput cerita saya. itu bisa meledak di sana," ucap Tasnim Mir.

"India memiliki banyak pemain bulutangkis yang sensasional, sehingga sekarang tumbuh di antara orang-orang," pungkas Tasnim Mir.

IndiaEdwin IriawanBulutangkisBerita BulutangkisTasnim Mir

Berita Terkini