x

Susul Jejak Susy Susanti, Liliyana Natsir Akan Masuk Badminton Hall of Fame 2022

Senin, 6 Juni 2022 11:34 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
Mantan pemain ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir akan masuk dalam Badminton Hall of Fame 2022 oleh BWF.

INDOSPORT.COM – Mantan pemain ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, akan masuk dalam Badminton Hall of Fame 2022 oleh BWF. Dia akan menyusul jejak sembilan legenda tanah air.

Kabar bahagia ini dikonfirmasi langsung oleh Bambang Doedyanto, selaku Kepala Bidang Hubungaan Luar Negeri Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

Baca Juga

Melalui cuitan di Twitter pada hari Senin (06/06/22), pria yang juga menjabat Dewan BWF 2021-2025 ini menulis bahwa Liliyana Natsir akan masuk Hall of Fame BWF pada 18 Juni mendatang.

“Lilyana Natsir akan masuk Hall of Fame BWF tanggal 18 Juni,” tulis pria yang akrab disapa Koh Rudy ini.

Penghargaan Hall of Fame ini sendiri diberikan oleh BWF untuk menghormati pemain bulutangkis yang telah menunjukan kemampuan yang luar biasa di sepanjang kariernya.

Baca Juga

Penghargaan yang disusun BWF sejak 1996 ini juga diberikan kepada pelatih hebat, wasit dan orang yang berperan penting dalam olahraga ini.

Peraih Badminton Hall of Fame ini biasanya dilakukan dan ditentukan BWF atas dasar beberapa kejuaraan bergengsi yang sudah berhasil diraih oleh para peraih penghargaan.

Dari mulai gelar juara Olimpiade, juara dunia, All England Open, Thomas & Uber Cup, hingga Sudirman Cup masuk dalam  pertimbangan mereka.

Baca Juga

Sejauh ini, Indonesia sudah berhasil menempatkan sembilan legenda mereka di daftar peraih Hall of Fame sejak penghargaan ini pertama kali dirilis.

Sembilan legenda tersebut yakni Rudy Hartono Kurniawan 1997, Dick Sudirman 1997, Christian Hadinata 2001, Liem Swie King 2002, Susy Susanti 2004, Tjun Tjun 2009, Johan Wahjudi 2009, Ricky Subagja 2009, Rexy Mainaky 2009.


1. Liliyana Natsir Susul Jejak Susy Susanti

Susy Susanti, Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI.

Dengan demikian, Butet – sapaan akrab Liliyana Natsir – akan menjadi legenda bulutangkis Indonesia yang kesepuluh yang masuk dalam daftar Hall of Fame BWF ini.

Selain itu Liliyana Natsir juga menjadi pemain bulutangkis wanita kedua setelah Susy Susanti yang meraih penghargaan ini.

Baca Juga

Susy Susanti, peraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 ini sebelumnya jadi perempuan satu-satunya yang meraih penghargaan Badminton Half of Fame pada 2004.

Berbagai prestasi telah disumbangkan diantaranya emas IBF Word Championship pada 1993 dan Sudirman Cup 1989 di Jakarta.

Lima medali emas juga diraihnya pada Badminton wold Cup di nomor tunggal putri pada 1989, 1993, 1994, 1996, dan 1997.

Baca Juga

Tak hanya itu pada kejuaraan beregu Uber Cup, Susy  berhasil mengantarkan Indonesia menjadi juara di 1994 dan 1996 di Hongkong.

Sementara prestasi Liliyana Natsir di dunia tepok bulu juga terbilang sangat mentereng. Salah satunya, dia dan eks pasangan mainnya Tontowi Ahmad pernah menduduki peringkat 1 dunia ganda campuran.

Butet juga sukses merengkuh medali emas Olimpiade 2016 di Brasil bersama Tontowi Ahmad.

Selain itu, empat keping medali emas kejuaraan dunia pun telah berhasil diraih oleh wanita kelahiran Manado, 9 September 1985 itu.

Baca Juga

Tak heran jika pada tahun 2020 lalu, Liliyana Natsir juga dinobatkan sebagai pebulu tangkis putri terbaik dalam satu dekade terakhir oleh BWF.

Saat itu, Liliyana Natsir berhasil mengungguli beberapa nama besar pebulu tangkis dunia, seperti Carolina Marin (Spanyol), Huang Yaqiong (China), dan Tai Tzu Ying (Chinese Taipei).


2. China Borong Badminton Hall of Fame 2021

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (tengah) berpose bersama dengan Zhang Nan and Zhao Yunlei

Sekedar informasi, Badminton Hall of Fame tahun lalu diborong oleh China, dengan berhasil menempatkan tiga legendanya di daftar terbaru. Mereka adalah Zhang Ning, Cai Yun dan Fu Haifeng.

Mereka pun mendapat pujian langsung dari Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer atas prestasi yang ditorehkan dengan menyebut mereka adalah tokoh penting dalam sejarah olahraga bulutangkis dunia.

"Zhang Ning, Cai Yun, dan Fu Haifeng adalah tokoh ikonik dari beberapa tahun terakhir. Mereka bermain di level sangat tinggi, yang membantu mereka memenangi setiap gelar utama dalam bulu tangkis," ujar Hoyer dikutip dari laman resmi BWF.

“Paling penting adalah standar yang mereka tetapkan akan s

Baca selengkapnya

BWFIndonesiaLiliyana NatsirTontowi Ahmad/Liliyana NatsirBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini