x

Berlinang Air Mata, Legenda Bulutangkis Antonius Ariantho Akui Rindu Denny Kantono

Selasa, 2 Agustus 2022 19:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
Berlinang air mata, legenda bulutangkis ganda putra Indonesia, Antonius Budi Ariantho, mengaku rindu akan sosok sang partner, Denny Kantono.

INDOSPORT.COM - Berlinang air mata, legenda bulutangkis ganda putra Indonesia, Antonius Budi Ariantho, mengaku rindu akan sosok sang partner, Denny Kantono.

Antonius Ariantho/Denny Kantono adalah pasangan ganda putra Indonesia yang aktif di era 90-an. Salah satu pencapaian terbaik mereka adalah perunggu Olimpiade 1996.

Baca Juga

Antonius Ariantho/Denny Kantono pernah menempati peringkat satu dunia, bahkan meraih medali emas di World Cup 1996.

Antonius Ariantho/Denny Kantono juga berkontribusi saat Indonesia meraih medali emas di kejuaraan beregu, Piala Thomas 1996 dan juga Asian Championship 1997.

Setelah sama-sama memutuskan gantung raket dan mengambil jalan masing-masing, Antonius Ariantho dan Denny Kantono juga beberapa kali menyempatkan bertemu.

Baca Juga

"Kadang kita sama-sama makan (kulineran). Kalau dulu sering ketemu, hampir setiap hari ketemu, tidur pun bareng," ungkap Antonius melalui Youtube PB Djarum.

"Sekarang sudah jarang ketemu, ngomong ngomong kayak gitu aja, makan, kadang nanya keluarga gimana, begitu aja."

Seiring waktu, Antonius mengaku rindu dengan perjuangan mereka, merintis karier bulutangkis dari nol, agar bisa mengangkat derajat orang tua dan keluarga.

Baca Juga

"Kita kan dulu kayak berjuang sama-sama. Dulu kan orang tua kita nggak punya, jadi bulutangkis satu-satunya (harapan). Kalau saya enggak jadi pemain, mau jadi apa lagi."

"Itu perjuangan selama jadi pemain, kalau orang tuanya enggak mampu, mau jadi apa. Kita berjuang, kalah menang sama-sama. Saya sama dia itu dari awal bisa survive."


1. Antonius Emosian, Denny Kartono Penenang

Denny Kantono legenda bulutangkis Indonesia

Di kesempatan lainnya, Denny Kantono juga mengaku rindu dengan sosok Antonius Budi Ariantho, yang meskipun sifatnya keras saat di lapangan, tetapi baik di luar lapangan.

"Anton itu partner yang kalau saya bilang pekerja keras ya. Kalau pas lagi main, kalau lagi bola smash ya kalau ngangkat sepuluh kali, dia bisa angkat sebelas kali," katanya.

Baca Juga

"Kalau di lapangan sedikit emosi tapi yang positif, mungkin emosinya bisa dikeluarin sebagai cara untuk mengalahkan lawan," kenang Denny pada sosok Antonius.

"Kalau di luar lapangan biasalah, standarlah. Kita masih komunikasi terus, obrolannya sekitar bulutangkis, kadang-kadang bisnis juga sedikit," tambah Denny Kantono lagi.

Baca Juga

Menariknya, salah satu hal yang tak bisa dilupakan dari Antonius, Denny menjawab bahwa sang partner tidurnya cukup berisik.

"Yang tidak terlupakan dari Anton, tidurnya ngorok, itu aja," blak-blakan Denny Kantono di Youtube PB Djarum sembari tertawa.

Mendengar hal tersebut, Antonius pun membenarkan jika ia adalah sosok yang emosian di lapangan, tetapi Denny adalah partner terbaik yang bisa menenangkannya.

Baca Juga

"Kalau di lapangan, dia sabar, saya kan suka emosi, dia yang suka tenangin saya. Saya di lapangan pernah emosi, marah sama dia, karena keinginan saya untuk menang itu besar."

"Dia sempat cuek, enggak mau ngobrol, di situ saya menyadari bahwa saya enggak boleh seperti itu," kenang Antonius.


2. Ingin Ulangi Olimpiade Atlanta 1996

Antonius Budi Ariantho, mantan ganda putra bulutangkis andalan Tanah Air.

Andai waktu bisa diulang, Antonius Budi Ariantho mengaku ingin sekali mengulang Olimpiade Atlanta 1996, agar ia dan Denny Kantono bisa menyabet medali emas.

"Pas persiapan Olimpiade ya, tahun 1996, saya seharusnya memberikan motivasi juga ke dia, saya ajak dia latihan tambahan atau bagaimana," kata Antonius Budi Ariantho.

"Kelebihan dia apa, saya harus tambahin dia apa, itu momen yang harusnya saya perbuat, tetapi tidak sempat," ungkap Antonius sembari berurai air mata.

"Kalau momen bisa diulang lagi, saya harus bisa memberikan motivasi lagi, mengajak dia, walaupun dia juga persiapan, tapi kan kalau lebih siap, hasilnya bisa jadi lebih."

Saat itu, Antonius Ariantho/Denny Kantono hanya mentok meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996, karena kalah dari Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia).

Olimpiade Atlanta 1996Legenda OlahragaOlimpiade 1996BulutangkisBerita BulutangkisDenny Kantono/Antonius ArianthoAntonius Budi Ariantho

Berita Terkini