x

5 Pebulutangkis yang Banting Setir Jadi Tentara, Ada yang Berdarah Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 12:36 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai ganda campuran Thailand.

INDOSPORT.COM - Sejumlah pemain bulutangkis ternyata pernah atau berencana untuk banting setir masuk ke dunia militer.

Ada yang memang menjalani pelatihan berupa wajib militer seperti para pebulutangkis asal Korea Selatan.

Baca Juga

Namun tak sedikit pula ada yang menjadi tentara karena tergiur dengan gaji dan fasilitas yang ditawarkan pemerintah.

Meski begitu, prestasi mereka di bidang tepok bulu tetap tidak ketinggalan. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkumnya dari berbagai sumber.

Dechapol Puavaranukroh

Pebulutangkis paling baru yang terjun ke dunia militer adalah pemain asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh atau yang akrab dipanggil Bass.

Baca Juga

Mengutip akun Twitter @BadmintonBB, Bass mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Angkatan Laut Thailand dan menduduki posisi Wakil Letnan.

Dari beberapa foto yang dibagikan, pasangan Sapsiree Taerattanachai itu pun tampak gagah mengenakan seragam serba putihnya. Foto yang sama juga diunggah oleh akun Instagram BWF.

Baca Juga

Dechapol/Sapsiree kini merupakan ganda campuran terbaik dunia. Keduanya menduduki peringkat 1 BWF dan pada tahun 2021 menggondol gelar Juara Dunia.


1. Para Pebulutangkis Jerman

Isabel Lohau, pebulutangkis asal Jerman.

Isabel Lohau

Pebulutangkis asal Jerman, Isabel Lohau, juga berpartisipasi dalam program pemerintah yang memberikan kesempatan para atlet untuk menjadi tentara atau polisi.

“Ada program dari pemerintah atau negara untuk mendukung para atlet. Angkatan militer menjadi bagian dari itu juga. Ada juga yang di kepolisian,” tuturnya dalam wawancara bersama BWF. 

Baca Juga

“Tapi ini sifatnya sukarela, jadi saya bisa memilih mau atau tidak ambil bagian dan saya memilih untuk ikut.” 

Karena tergabung sebagai tentara, Isabel terkadang harus melewatkan turnamen bulutangkis demi mengikuti kamp pelatihan. Contohnya adalah ketika ia absen di Piala Sudirman yang berlangsung 2021 lalu. 

“Anda harus mengikuti kamp pelatihan dasar militer sewaktu baru bergabung, kursus yang berlangsung selama empat minggu. Semakin lama Anda berada di militer, Anda harus mengikuti kamp lainnya.”

Baca Juga

“Jadi saya harus mengikuti kamp pelatihan yang ketiga pekan lalu. Sekarang saya berpangkat sersan,” bebernya.

Jones Ralfy Jansen

Pebulutangkis berdarah Indonesia, Jones Ralfy Jansen, juga pernah mengutarakan ketertarikannya untuk mengikuti program kemiliteran Jerman.

Jika bergabung, ia akan wajib mengikuti beberapa kamp pelatihan yang bisa berlangsung selama empat minggu dalam sekali sesi. Kamp pertama berisi pelatihan dasar seperti baris-berbaris dan pengenalan senjata. 

Baca Juga

Meski mendengar kamp pelatihan itu berat dan sulit, Jones mengaku tak gentar. “Saya dengar secara mental juga berat.”

Selain Jones Ralfy Jansen dan Isabel Lohau, sejumlah pebulutangkis Jerman yang akan dan sudah bergabung ke angkatan militer adalah Mark Lamsfuss, Marvin Seidel, Fabian Roth, dan Linda Elfer.


2. Tergabung di Klub Militer

Tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew berhasil mengalahkan tunggal Indonesia, Chico Aura dengan skor 21-14 dan 21-14 pada babak 16 besar Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Kamis (09/06/22).

Loh Kean Yew

Siapa sangka, pebulutangkis Singapura kelahiran Malaysia, Loh Kean Yew, juga pernah bergabung dalam angkatan militer.

Mengutip The Strait Times, Loh menjabat sebagai operator transportasi di ketentaraan nasional, mendapatkan pangkat kopral kelas satu. 

Baca Juga

Dia juga bermain untuk Asosiasi Olahraga Angkatan Bersenjata Singapura dan dinobatkan sebagai atlet terbaik pada tahun 2018.

Kini, karier pebulutangkis berusia 25 tahun itu tengah moncer. Loh Kean Yew sukses merebut gelar juara dunia bulutangkis pada 2021 lalu.

Baca Juga

Lin Dan

Salah satu tunggal putra terhebat dunia, Lin Dan, juga pernah tergabung di Bayi Badminton Club yang termasuk dalam Tentara Pembebasan Rakyat Republik China (PLA).

Lin Dan sudah tergabung dalam klub tersebut sejak berusia 12 tahun. Karena masuk klub militer, ia terikat sejumlah peraturan ketat seperti tak bisa sembarangan melakukan aktivitas komersial.

Namun ia yang terkenal bandel, kerap melanggar aturan tersebut seperti menerima sponsor tanpa izin dan memiliki tato.

Baca Juga

Akhirnya pada 2015, ia keluar dari klub Bayi dan langsung menerima kritikan dari berbagai pihak.

“Saya dulu bertugas di tentara, dan sekarang saya didemobilisasi. Saya sangat beruntung memiliki kesempatan untuk mencoba peran yang berbeda dan mempertahankan karir bulutangkis yang saya cintai,” katanya saat itu, dikutip dari China Daily.

Lin DanTRIVIABulutangkisDechapol Puavaranukroh/Sapsiree TaerattanachaiJones Ralfy JansenBerita BulutangkisMark Lamsfuss/Isabel HerttrichLoh Kean Yew

Berita Terkini