x

Melempem, Richard Mainaky Ungkap Resep Rahasia Bikin Ganda Campuran Indonesia Gacor Lagi

Rabu, 26 Oktober 2022 21:01 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Prio Hari Kristanto
Richard Mainaky mengungkapkan rahasia membuat ganda campuran Indonesia yang kini melempem dan tak konsisten, bisa berjaya lagi seperti dulu lagi.

INDOSPORT.COMRichard Mainaky mengungkapkan rahasia membuat ganda campuran Indonesia yang kini melempem dan tak konsisten, bisa berjaya lagi seperti dulu lagi.

Sebagaimana diketahui, Richard Mainaky sebelumnya menjabat sebagai pelatih ganda campuran PBSI di Pelatnas Cipayung.

Baca Juga

Namun setelah berkiprah sebagai seorang pelatih profesional setelah 26 tahun lamanya, Richard Mainaky memutuskan untuk pensiun.

Richard yang merupakan anak pertama dari Mainaky bersaudara tersebut mundur dari jabatannya sejak 27 September 2021 tahun lalu.

Meski sudah pensiun, tetapi Richard masih berkutat di dunia bulutangkis, dengan bergabung bersama salah satu klub badminton.

Baca Juga

Yakni Richard bergabung dengan klub bulutangkis bernama PB Talenta untuk mengembangkan talenta-talenta muda asal Sulawesi.

Di sisi lain, meski tak lagi menjadi pelatih di Pelatnas Cipayung tetapi Richard Mainaky juga masih mengawasi para pemain PBSI.

Bahkan belum lama ini Richard memberikan komentar soal performa ganda campuran Indonesia yang dirasa masih inkonsistensi usai pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pensiun dan terdegradasinya Praveen Jordan/Melati Daeva dari Pelatnas PBSI.

Baca Juga

Pelatih berusia 57 tahun itu bahkan tak sungkan memberikan pendapatnya sekaligus membeberkan rahasia untuk membuat sektor ganda campuran gacor lagi seperti dahulu.

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Richard Mainaky soal cara meningkatkan performa pemain ganda campuran Indonesia.


1. Wejangan Agar Ganda Campuran Indonesia Berjaya Lagi

Eks pelatih bulutangkis Indonesia, Richard Mainaky.

Richard Mainaky berpendapat bahwa kombinasi senior-junior kerap terbukti menjadi kesuksesan ganda campuran Indonesia dalam turnamen-turnamen besar.

Serangkaian peristiwa yang terjadi di Pelatnas PBSI akhirnya membuat ganda campuran pelatnas saat ini diisi oleh pemain-pemain muda yang seharusnya masih menjadi pelapis.

Baca Juga

Contohnya seperti seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

“Hanya menurut saya yang harus dipikirkan untuk ganda campuran itu ada kombinasi senior-junior. Sekarang PBSI memutuskan fokus kepada pasangan junior. Dan itu butuh waktu cukup panjang karena masih junior," kata Richard Mainaky, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut Richard mengatakan bahwa regenasi ganda campuran di masa sebelumnya selalu berlanjut mulai dari Nova Widianto/Vita Marissa, Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Baca Juga

Kemudian Flandy Limpele/Vita Marissa, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, Praveen Jordan/Debby Susanto, hingga Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Richard mengatakan pemain-pemain muda masih membutuhkan bimbingan dan figur dari seniornya yang lebih berpengalaman. Maka, kombinasi senior-junior pun dinilai merupakan langkah yang tepat untuk mematangkan para pemain muda.

Hal ini dibuktikan lewat duet anyar Gloria Emanuelle Widjaja dipasangkan dengan Dejan Ferdinansyah. Sejak pertama kali debut pada awal tahun ini, Gloria/Dejan sudah mengumpulkan empat gelar juara.

Baca Juga

“Jangan lihat Gloria, tetapi lihat ke depannya. Dejan masih junior, tetapi bisa mengejar berarti tren ganda campuran itu harus senior dan junior. Kalau sama-sama muda, terkadang egonya keluar, merasa sama-sama bagus, jadi kadang-kadang berantem,” ujarnya.

Ia juga memahami kondisi ganda campuran Indonesia saat ini karena memang masih dihuni pemain-pemain muda yang kurang jam terbang. Richard juga berharap pelatih ganda campuran Nova Widianto bisa sabar memulai semuanya dari bawah lagi.

“Saya selalu memasangkan senior dengan junior sehingga junior bisa sungkan dengan senior dan senior juga bisa membimbing yang junior. Begitu juniornya sudah matang, nah ini gantian,” ucap Richard Mainaky.

“Dan itu memang berhasil menurut saya. Karena ganda campuran itu semakin senior semakin matang dan ganda campuran memang butuh kematangan dalam segala hal,” ujar mantan pelatih ganda campuran bulutangkis Indonesia di Pelatnas Cipayung PBSI itu. 

Sumber: Antara

PBSIPelatnas CipayungTontowi Ahmad/Liliyana NatsirRichard MainakyBerita Bulutangkis

Berita Terkini