x

Soroti Regenerasi Ganda Campuran Indonesia, Tontowi Ahmad Beri Ramuan Mujarab

Rabu, 26 Oktober 2022 16:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
Sebuah pesan mujarab dilayangkan oleh legenda bulutangkis, Tontowi Ahmad, saat menyoroti regenerasi sektor ganda campuran Indonesia saat ini.

INDOSPORT.COM – Sebuah pesan mujarab dilayangkan oleh legenda bulutangkis, Tontowi Ahmad, saat menyoroti regenerasi sektor ganda campuran Indonesia saat ini.

Diketahui, setelah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memutuskan gantung raket, Indonesia sebenarnya masih memiliki beberapa pebulutangkis ganda campuran andalan.

Baca Juga

Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Kedua pasangan menempati ranking papan atas BWF.

Terakhir kali, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bisa meraih gelar prestisius di ajang bulutangkis tertua dunia, All England edisi 2020.

Hanya saja, setelah itu, kedua pasangan tersebut sangat sulit meraih gelar juara. Prestasi sektor ganda campuran Indonesia langsung dibilang terjun bebas.

Baca Juga

Puncaknya, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria ini sudah terdegradasi dari pelatnas PBSI pada 2022. Kondisi itu membuat publik terpusat perhatiannya dengan kekuatan baru ganda campuran pelatnas PBSI yang diisi pemain muda.

Mereka adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Ganda campuran Indonesia yang menghuni pelatnas PBSI pun mau tak mau harus memikul beban lebih berat dengan ekspektasi publik terhadap mereka.

Baca Juga

Terakhir Rinov/Pitha bisa berjaya meraih gelar juara di Spain Masters 2021 yang merupakan turnamen bulutangkis Super 300. Hanya saja pencapaian itu dianggap masih belum selevel para seniormya.

Sebagai sosok legenda ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad mengutarakan pendapatnya tentang alasan mengapa para juniornya masih kesulitan bersaing di papan atas dunia.


1. Regenerasi Ganda Campuran Jadi Sorotan Tontowi Ahmad

Tontowi Ahmad memberikan nasihat kepada ganda campuran Indonesia untuk bekerja lebih keras agar bisa terus bersaing di papan atas dunia.

Menurut Tontowi Ahmad, macetnya prestasi bulutangkis ganda campuran Indonesia, termasuk pemain pelatnas PBSI, salah satunya karena masalah regenerasi.

“Yang kurang dari ganda campuran sekarang adalah dari regenerasinya menurut saya,” ujar Tontowi Ahmad melansir laman Djarum Badminton.

Baca Juga

“Jadi sewaktu saya sama Butet (Liliyana Natsir) misalnya. saya waktu itu nomor satu, seharusnya estafetnya ke peringkat kedua atau ketiga Indonesia,” sambungnya.

“Tetapi sekarang berbeda. Tongkat estafet jatuh ke nomor empat atau lima dan negara lain pemainnya masih sama. Contohnya di China, Zhang Nan/Zhao Yunlei turunnya ke Zheng Siwei/Huang Yaqiong.”

“Dari Thailand sudah ada (Dechapol/Sapsiree). Jadi nomor satunya mereka sudah bertemu dengan nomor tiga kita,” Tontowi Ahmad menambahkan.

Baca Juga

Kondisi itu tidak berjalan di Indonesia di mana kondisinya ganda campuran pelapis di pelatnas PBSI langsung menjadi nomor satu Indonesia meski seharusnya masih jadi nomor tiga atau empat.

“Jadi kalau ketemu dengan nomor satu dari negara lain, kita masih tertinggal,” sambung mantan partner Liliyana Natsir itu.

Untuk itulah, demi bisa tetap bersaing di level atas dunia, Tontowi Ahmad memberikan nasihat kepada atlet badminton  Indonesia untuk bekerja lebih keras.

Baca Juga

“Jadi pesan saya buat adik-adik, bukan saya menjelekkan. Mereka harus lebih bekerja keras. Target kita ini harus mengejar mereka (lawan). Harusnya ganda campuran nomor tiga nasional harus bisa stabil mulai sekarang.”

“Tetapi peringkat kedua dan ketiga nasional sudah hilang. Jadi yang ada, (atlet) nomor empat (nasional) harus ada di peringkat satu nasional, sehingga ada gap di situ mau tidak mau,” pungkas Tontowi Ahmad.

Sumber: Djarum Badminton

IndonesiaTontowi AhmadPBSITontowi Ahmad/Liliyana NatsirBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini