x

Bagas/Fikri Banjir Kritik, 2 Legenda Bulutangkis Angkat Bicara soal 'Kena Mental'

Jumat, 10 Februari 2023 09:31 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
Ganda Putra Bulutangkis Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibu Fikri juara All England 2022

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri banjir kritik karena tak kunjung meraih prestasi. Debby Susanto dan Maria Febe buka suara.

Sebagaimana diketahui, pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri saat ini mengalami penurunan performa. Padahal, mereka pernah menjuarai All England 2022.

Namun, sejak naik podium di ajang level Super 1000 itu, penampilan Bagas/Fikri merosot.

Diketahui, 19 turnamen sudah dilalui Bagas/Fikri sejak juara All England 2022. Namun, tak satu pun pasangan yang menduduki ranking 11 dunia itu bisa masuk final lagi.

Termasuk di turnamen terakhir yang diikutinya, yaitu Thailand Masters 2023. Bagas/Fikri mentok di babak semifinal saja.

Baca Juga

Tak pelak, Bagas/Fikri menuai kritik dari penikmat bulutangkis. Komentar pedas yang menyerempet pada 'bullying' pun mulai bertebaran di media sosial.

Salah satu legenda bulutangkis Indonesia, jawara All England 2016, Debby Susanto buka suara. Ia meminta kepada atlet agar tidak bermain sosmed secara berlebihan.

Baca Juga

Pasalnya, jika atlet tidak kuat saat mendapat tekanan dari penggemar di media sosial, maka mental mereka juga akan merosot.

"Aku pernah bahas ini sama junior-junior sebelum keluar Pelatnas," kata Debby Susanto di kanal Jebreeet Media TV.

"Aku pesan, kalau kalian merasa mental kalian kuat, kalau dibully itu bisa jadi suatu dorongan yang bikin prestasi kalian lebih bagus, nggak apa-apa main medsos."

Baca Juga

1. Debby Susanto Waspada Sosmed, Maria Febe Jaga Mental

Debby Susanto memberikan tanda jempol saat lolos ke final All England 2016.

Menurut Debby Susanto, tidak masalah jika atlet bermain media sosial, asal mereka bisa menjaga psikisnya dengan baik. Namun jika tidak, puasa sosmed adalah hal yang bijak.

"Tapi kalau lu ngebaca, dibully down, jadi malu, minder, mending nggak usah main medsos sekalian, karena ngehancurin mental sendiri," pesan Debby Susanto.

Pernyataan Debby Susanto juga disepakati oleh legenda bulutangkis lainnya, Maria Febe Kusumastuti.

Menurutnya, ketika atlet sudah 'kena mental', akan sulit untuk bangkit kembali. Oleh karena itu, pemain bulutangkis harus menghindari tekanan mental sejak awal.

"Setuju banget. Kalau mental sudah jatuh, bangkitnya akan berat, dari nol lagi berusaha," ungkap Maria Febe.

Baca Juga

"Jadi buat atlet tuh, kalau sudah dewasa dan go international, mental penting banget dan lingkungan yang positif, itu yang selalu ngedukung kemajuan kita," lanjut Maria.

"Gue inget kata pelatih, mental itu 80 persen, dan yang lainnya 20 persen," jelas peraih medali emas Bitburger Open 2008 dan Australian Open 2009 tersebut.

Baca Juga

"Karena apa, sebagus-bagusnya kita, kalau sudah kena mental, akan susah majunya. Contoh: pemain bagus tapi takut bertanding."

"Jadi, permainan bagus kayak apa, latihan mati-matian, nggak akan bisa keluar saat di pertandingan, udah kalah duluan, kena mental," tuntasnya.

Namun, pesan Debby Susanto dan Maria Febe tersebut tidak hanya tertuju pada Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri saja, tapi juga pada pebulutangkis lainnya.

Baca Juga
Maria Febe KusumastutiDebby SusantoMaria Febe\Bagas MaulanaBulutangkisBerita BulutangkisMuhammad Shohibul FikriBagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri

Berita Terkini