x

Indonesia Patut Tiru, Shi Yuqi Bongkar Resep Bulutangkis China Selalu Mendominasi

Rabu, 31 Mei 2023 16:15 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Tunggal putra China, Shi Yuqi, membagikan resep negaranya masih sangat mendominasi persaingan bulutangkis di kancah dunia. Foto: Theresia Simanjuntak/INDOSPORT.

INDOSPORT.COM - Tunggal putra China, Shi Yuqi, membagikan resep negaranya masih sangat mendominasi persaingan bulutangkis di kancah dunia.

Bulutangkis China masih begitu tangguh. Keberhasilan mereka menjuarai Piala Sudirman ke-13 pada Mei 2023 lalu sekali lagi membuktikan dominasi olahraga tepok bulu di negara tersebut.

Setelah kejayaan di Piala Sudirman, China mengalihkan fokus mereka pada serangkaian turnamen untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Dimulai Malaysia Masters 2023, China menurunkan pemain terbaiknya meski hanya mampu membawa pulang dua status runner-up dari Weng Hongyang dan Feng Yan Ze/Huang Dong Ping.

Meski gagal di turnamen BWF World Tour 500 tersebut, China masih mampu menunjukkan dominasinya dengan menempatkan sejumlah wakilnya di peringkat atas ranking BWF terbaru.

Baca Juga

Salah satunya Shi Yuqi yang mampu comeback ke daftar 10 besar ranking dunia setelah awal tahun lalu terlempar di peringkat 30-an.

Shi Yuqi memang sempat terpuruk lantaran skorsing 1 tahun dari asosiasi bulutangkis China (CBA) sebelum kembali ke turnamen di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Baca Juga

Perlahan, performa Shi Yuqi membaik dengan meraih gelar Denmark Open 2022, Australian Open 2022, dan menjadi runner-up All England 2023.

Diwawancarai oleh CGTN Sports Scene, Shi Yuqi mengungkapkan bahwa semangat tim bulutangkis China dibangun dari solidaritas yang tinggi antar pemain.

Pemenang tiga kali Piala Sudirman bersama China tersebut mengatakan semua pemain selalu memberi dukungan satu sama lain saat ada yang menghadapi masalah.

Baca Juga

1. Solidaritas Jadi Kunci Kejayaan Bulutangkis China

Pebulutangkis tunggal putra China, Shi Yuqi. Foto: Theresia Simanjuntak/INDOSPORT.

“Ini memang terkesan sangat mudah, tetapi ini karena kami benar-benar memiliki solidaritas,” tutur Shi Yuqi.

Rasa solidaritas dalam tim bulutangkis China tersebut datang dari rasa saling percaya satu sama lain dan keinginan mencapai tujuan yang sama.

“Sejak latihan sampai kompetisi, kami mendukung satu sama lain sepanjang waktu. Kami tidak pernah meninggalkan seseorang menghadapi masalah mereka sendiri,” jelas pebulutangkis 27 tahun tersebut.

“Kami memiliki kepercayaan di dalam tim, dan kami bekerja demi mencapai tujuan yang sama. Ini memang terdengar mudah, tetapi ini sebenarnya agak susah mencapainya,” lanjutnya.

Khususnya di sektor tunggal putra, China memang masih belum menunjukkan dominasinya pada 10 besar ranking BWF. Namun kebangkitan para pemainnya sudah mulai nyata belakangan ini.

Baca Juga

Misalnya Li Shi Feng yang secara mengejutkan mampu keluar sebagai juara All England 2023 pada Maret 2023 lalu. Pencapaiannya ini membuat Li Shi Feng mendekat ke peringkat 12 dunia BWF.

Kebangkitan sektor tunggal putra yang sempat melempem ini bertolak belakang dengan performa wakil Indonesia di sektor yang sama.

Lihat saja Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat 2 dunia namun performanya belakangan ini kerap angin-anginan. Bahkan, belum ada satu pun gelar juara yang mampu diraihnya tahun ini.

Baca Juga

Pencapaian terbaik Ginting yakni hanya mampu menjadi runner-up Badminton Asia Championships 2023 usai dikalahkan Loh Kean Yew dari Singapura.

Sementara itu, Jonatan Christie, setelah berhasil memenangkan Indonesia Masters 2023 pada Januari kemarin, justru mengalami penurunan performa.

Sempat terjangkit penyakit, Jonatan hanya mengikuti sedikit turnamen yang seluruhnya berakhir kandas di babak-babak awal. Termasuk saat dia tersingkir di 16 besar Malaysia Masters 2023 pekan lalu.

Baca Juga

Sumber: CGTN

ChinaPiala SudirmanBulutangkisShi YuqiBerita BulutangkisRanking BWF

Berita Terkini