Bulutangkis Beregu Putra Indonesia Puasa Emas Asian Games Lagi, China dan Korsel Susah Dijegal
INDOSPORT.COM - Bulutangkis beregu putra Indonesia kembali puasa emas Asian Games setelah tersingkir di edisi Hangzhou (2022).
Langkah tim putra Indonesia terhenti di perempat final oleh Korea Selatan dengan kedudukan akhir 3-1, Jumat (29/09/23) waktu setempat.
Anthony Ginting sempat membuka keunggulan Indonesia saat pertandingan pertama menghadapi Jeon Hyeok-jin, 21-15, 21-17.
Namun sayang, setelah itu tim putra Indonesia secara beruntun gagal memenangkan pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakui keunggulan Seo Seung-jae/Kang Min-hyuk lewat tiga gim ketat, 21-11, 22-24, 17-21.
Setelahnya, Jonatan Christie juga ditekuk Lee Yung-yu 15-21, 16-21, lalu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin takluk di tangan Kim Won-ho/Na Sung-seung 18-21, 17-21.
Dengan demikian, tim putra Korea Selatan-lah yang berhak maju ke semifinal. Mereka dijadwalkan bersua India hari ini, Sabtu (30/09/23).
Selain Korea Selatan dan India, semifinal beregu putra bulutangkis Asian Games 2022 juga menghadirkan duel Jepang vs China.
Ya, jika melihat komposisi para semifinalis di edisi Hangzhou, kehadiran Korea Selatan dan China nampak begitu menggelitik untuk dibahas.
Pasalnya, dua negara ini secara bergantian menjadi peraih medali emas di sektor beregu di beberapa edisi Asian Games terakhir.
Mereka mendominasi lima edisi terakhir Asian Games sejak Indonesia terakhir kali meraih emas pada 1998 lalu.
Setelah edisi 1998, Indonesia tentu saja berupaya menjaga status sebagai juara bertahan beregu putra untuk gelaran 2002 di Korea Selatan.
Akan tetapi, perjuangan tersebut ‘hanya’ membuahkan perak, sedangkan emasnya sendiri digondol oleh sang tuan rumah.
Nah, setelah Asian Games 2002 inilah, Korea Selatan dan China tidak pernah absen di daftar peraih medali emas. Mereka hanya bergantian saja memenangkannya.
China meraih medali emas untuk tim beregu putra di edisi 2006 dan 2010, yang mana pada saat itu Indonesia membawa pulang perunggu.
Menariknya lagi, saat China meraih emas, Korea Selatan juga tidak berakhir mengenaskan tanpa medali. Mereka berhasil menggondol perak di dua edisi tersebut.
1. China dan Korea Selatan Mendominasi
Lalu di Asian Games 2014, giliran Korea Selatan yang meraih emas dan China perak. Sayangnya, di edisi kali ini Indonesia tidak berhasil mendapat medali.
Langkah mereka terhenti di perempat final oleh Chinese Taipei yang saat itu berisikan Chou Tien-chen dan Hsu Jen-hao dkk.
Lalu yang teranyar, Asian Games 2018, tim putra Indonesia gagal meraih emas di negeri sendiri usai kalah dari China di final.
Di pertandingan perebutan medali emas, Indonesia dikalahkan China dengan kedudukan akhir 3-1, di Istora Senayan, Jakarta.
Satu-satunya kemenangan Indonesia kala itu dipersembahkan oleh ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, yang menekuk Li Junhui/Liu Yuchen, 21-17, 21-18.
Selebihnya, wakil-wakil Indonesia yang lain yakni Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menelan kekalahan.
Meski begitu, untuk kategori individu, Indonesia berhasil menyabet emas melalui Jonatan Christie (tunggal putra) dan Kevin/Marcus (ganda putra).
Kini di Asian Games 2022 (2023), lagi-lagi China dan Korea Selatan-lah yang nampak mencolok di daftar semifinalis.
Melihat bagan pertandingannya, mereka berpeluang berjumpa di final apabila sama-sama mengalahkan lawan masing-masing.
Bukan tidak mungkin lagi, salah satu dari keduanya bakal meraih emas edisi 2022 dan menambah panjang dominasinya di daftar juara beregu Asian Games sejak 2002 silam.
Sementara itu, jadwal bulutangkis Asian Games 2022 untuk kategori beregu akan berakhir besok, Minggu (01/10/23).
Setelah itu, jadwal untuk kategori individu akan dimulai pada 2 Oktober 2023 dengan agenda penyisihan 64 besar.