x

Fitriani, Penakluk Jawara Olimpiade yang Didegradasi PBSI Kini Dirindukan BWF

Selasa, 17 Oktober 2023 12:25 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Isman Fadil
Mengenal Fitriani, tunggal putra penakluk jawara Olimpiade yakni Chen Yufei yang didegradasi PBSI kini dirindukan oleh BWF.

INDOSPORT.COM – Mengenal Fitriani, tunggal putra penakluk jawara Olimpiade yakni Chen Yufei yang didegradasi PBSI kini dirindukan oleh BWF.

Siapa yang tak kenal dengan Fitriani? Ia merupakan mantan tunggal putri PBSI yang pernah menjadi andalan Indonesia di beberapa turnamen.

Baca Juga

Di sepanjang kariernya ketika menjadi bagian dari PBSI, Fitriani berhasil menyabet berbagai gelar seperti Victor International Challenge 2016 hingga Thailand Masters 2019.

Kiprahnya di turnamen bulutangkis juga terbilang cukup baik, di mana ia pernah bertengger di peringkat tertinggi 20 di ranking BWF pada Oktober 2017 silam.

Selain itu, tunggal putri jebolan PB Exist ini juga pernah mengalahkan pebulu tangkis papan atas dunia yang saat ini menguasai ranking BWF.

Fitriani pernah mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yakni Chen Yufei dalam dua kali dari delapan pertemuan keduanya.

Kala itu, ia berhasil mengalahkan Chen Yufei di ajang Kejuaraan Dunia Junior 2014 di babak 32 besar serta Piala Uber 2018 di fase Grup D.

Baca Juga

Namun, beberapa waktu lalu dalam unggahan di Instagram pribadinya, eks tunggal putri PBSI itu membagikan momen seru-seruan berjoget bersama rekan-rekannya.

Menariknya, dalam unggahan tersebut akun resmi Instagram BWF turut menuliskan ‘Bagus’ di kolom komentar tanda kerinduannya dengan Fitriani.

Ya, tunggal putri penghancur Chen Yufei itu memang sudah lama tak bertanding di turnamen BWF setelah terdegradasi PBSI.

Terakhir kali ia berlaga di tur BWF adalah pada ajang Malaysia International Series 2022, di mana ia turun dalam dua sektor di ganda putri dan tunggal putri.

Sayangnya, langkah Fitriani di Malaysia International Series 2022 terhenti di babak pertama pada nomor tunggal putri dan terhenti di perempat final pada nomor ganda putri.

Baca Juga

1. Terdegradasi PBSI

Tunggal putri Indonesia Fitriani (Mansion Exist Jakarta). (Foto: PBSI)

Lahir di Garut pada 27 Desember 1998, Fitriani memulai kariernya di klub PB Exist yang dikenal melahirkan beberapa pebulutangkis top seperti Yeremia Rambitan.

Kiprahnya ketika menjadi bagian PBSI terbilang cukup baik. Mengingat kala itu sektor tunggal putri memang tampil kurang begitu memuaskan.

Baca Juga

Karier gemilang Fitriani dimulai ketika berhasil meraih juara di turnamen bulutangkis yang dihelat PBSI yakni USM International Series 2015.

Kala itu, ia berhasil mengalahkan unggulan pertama yakni Aprilla Yuswandari di babak final dalam rubber game ketat dengan skor 13-21, 21-13, 21-13.

Bahkan, di babak semifinal, penakluk Chen Yufei itu juga berhasil mengalahkan Gregoria Mariska yang saat ini menduduki peringkat tujuh di ranking BWF dalam dua gim langsung.

Tren positif Fitriani berlanjut pada 2016, di mana ia berhasil menyabet gelar juara di Victor International Challenge 2016 dan runner-up di Vietnam Open.

Puncak karier Fitriani terjadi pada musim 2019, di mana ia berhasil menyabet gelar juara di turnamen BWF level super 300 yakni Thailand Masters.

Baca Juga

Kala itu, mantan rival Chen Yufei itu berhasil mengalahkan unggulan kedelapan yakni Busanan Ongbamrungphan dengan skor 21-12, 21-14 di babak final.

Sayangnya, pada 2021 lalu, PBSI resmi mendegradasi Fitriani yang saat itu menduduki peringkat 32 di ranking BWF serta 12 atlet lainnya.

“Di 2020 tidak banyak turnamen yang digelar karena pandemi. Jadi kami tidak bisa menilai sejauh mana pemain-pemain pelatnas ini berkembang,” kata Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky pada 2021 lalu.

“Untuk yang tidak dipanggil lagi, ada beberapa pertimbangan yang diambil. Seperti ketidakmampuan bersaing hingga attitude di pelatnas,” sambungnya.

Performa Fitriani memang merosot dalam beberapa turnamen yang menjadi salah satu alasan PBSI mendegradasi pebulu tangkis jebolan PB Exist tersebut.

Fitriani tercatat hanya turun di tiga turnamen. Yakni, Malaysia Masters, Indonesia Masters dan Thailand Masters, di mana seluruhnya ia terhenti di babak 32 besar.

Baca Juga
BWFPBSIFitrianiIn Depth SportsChen YufeiBulutangkisBerita BulutangkisIndepth

Berita Terkini