x

3 Efek Magis Kedatangan Indra Wijaya Sebagai Pelatih Kepala Tunggal Putri PBSI

Senin, 20 November 2023 17:12 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
Mengulas tiga efek magis kebangkitan tunggal putri Indonesia sejak kedatangan pelatih kepala Indra Wijaya yang didatangkan ke pelatnas PBSI sejak Rabu (1/3/23).

INDOSPORT.COM – Termasuk Gregoria Mariska, mengulas tiga efek magis kebangkitan tunggal putri Indonesia sejak kedatangan pelatih kepala Indra Wijaya di PBSI sejak Rabu (1/3/23).

Seperti yang diketahui, tunggal putri menjadi sektor bulutangkis Indonesia yang dianggap lambat secara regenerasi sejak era Susy Susanti.

Setelah Susy Susanti, meski Maria Kristin Yulianti menyabet medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, namun dia gagal mengantongi satu pun gelar di Super Series yang setara BWF World Tour.

Pada 2016-2020, ketika Susy Susanti menjadi Kabid Binpres PBSI, dia diharapkan bisa membangkitkan prestasi seluruh sektor, terkhusus tunggal putri.

Baca Juga

Sosok Fitriani muncul sebagai salah satu permata yang dipoles Susy Susanti. Polesan itu berbuah manis ketika Fitriani bisa menyabet gelar Thailand Masters Super 300 pada 2019.

Namun masa kejayaan Fitriani pun hanya bertahan sebentar. Prestasinya merosot hingga dia terdegradasi dari pelatnas PBSI pada 2021.

Alhasil harapan baru tunggal putri dibebankan pada Gregoria Mariska yang berstatus sebagai peraih emas Kejuaraan Dunia Junior 2017.

Dipaksa dewasa lebih cepat, Gregoria Mariska sangat terseok-seok begitu dia menjadi tunggal putri paling senior di usianya yang masih sangat muda.

Baca Juga

Bayangkan saja pada tahun 2020-2021, tidak ada satu pun gelar juara disumbangkan oleh Gregoria Mariska. Begitupun dengan tunggal putri Indonesia lainnya yang harus puasa gelar juara begitu lama.

Namun sinyal cerah mulai muncul bagi tunggal putri Indonesia sejak musim 2022 lalu. Gregoria Mariska sukses mencetak sejarah menembus final Super 300 di Australian Open 2022.

Kemudian Ester Nurumi Tri Wardoyo juga sukses empat kali finis di final dengan raihan dua gelar juara di musim 2022, hingga tim Komang Ayu dkk yang membuat kejutan di Piala Uber 2022.

Sinyal cerah kebangkitan tunggal putri Indonesia itu semakin meroket ketika PBSI merekrut Indra Wijaya sebagai pelatih kepala pelatih sektor ini di pelatnas sejak Rabu (1/3/23).

Setidaknya INDOSPORT.COM merangkum tiga efek magis kedatangan pelatih Indra Wijaya sebagai pelatih kepala tunggal putri pelatnas PBSI sebagai berikut:

Baca Juga

1. Efek Magis Kedatangan Indra Wijaya di PBSI

Efek Magis Kedatangan Indra Wijaya di PBSI.

1. Gregoria Mariska Cetak Sejarah di BWF World Tour

Seperti yang diutarakan di halaman sebelumnya, prestasi Gregoria Mariska meroket sejak musim 2022 lalu. Artinya dia sudah mencapai titik kebangkitan sejak sebelum kedatangan Indra Wijaya.

Namun harus diakui jika prestasi Gregoria Mariska semakin menjadi-jadi di musim 2023 ini sejak dilatih Indra Wijaya yang berduet dengan Herli Djaenudin.

Di tahun ini, Gregoria Mariska sukses meraih gelar BWF World Tour pertamanya di ajang Spain Masters 2023 untuk level super 300.

Tak lama berselang, pebulutangkis asal Wonogiri itu juga melenggang ke final Malaysia Masters 2023 dan menjuarai Kumamoto Masters 2023 yang merupakan ajang super 500.

Baca Juga

Catatan ini membuat Gregoria Mariska sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang mencetak sejarah menjuarai ajang Super 500.

2. Ester Nurumi Cetak Sejarah di BWF Tour

Kehadiran pelatih Indra Wijaya dan naiknya performa Gregoria Mariska membuat junironya di pelatnas PBSI juga semakin termotivasi untuk mengukir prestasi.

Ester Nurumi Tri Wardoyo menggebrak sektor tunggal putri saat berhasil menjuarai ajang Super 100 di Indonesia Masters 2023 di Medan.

Capaian ini menjadi gelar perdana bagi Ester Nurumi di ajang BWF Tour sejak dia merintis karier di level bulutangkis senior.

Baca Juga

3. Mutiara Ayu Juara AJC dan Chiara Marvella Raih Perak WJC 2023

Mutiara Ayu Puspitasari dan Chiara Marvella Handoyo adalah tunggal putri junior yang terimbas efek kedatangan Indra Wijaya sebagai pelatih kepala tunggal putri di pelatnas PBSI.

Di tahun ini, Mutiara Ayu Puspitasari yang berusia 17 tahun,  sukses mencetak sejarah meraih emas Kejuaraan Asia Junior 2023.

Sementara Chiara Marvella Handoyo yang berusia 18 tahun, juga tak kalah gacor menyabet perak Kejuaraan Dunia Junior 2023 dengan statusnya sebagai non-unggulan.

Bukan tidak mungkin, di masa depan, tunggal putri Indonesia mengukir deretan prestasi tak terbendung berkat sinergi baik dari atlet hingga jajaran pelatih seperti Indra Wijaya dan Herli Djaenudin.

Baca Juga
PBSIGregoria MariskaIndra WijayaTRIVIABulutangkisBerita BulutangkisEster Nurumi Tri WardoyoMutiara Ayu PuspitasariChiara Marvella Handoyo

Berita Terkini