Balada Atlet Olimpiade yang Harus Hidup 'Prihatin' di Pemusatan Latihan

Senin, 6 Juni 2016 17:50 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Joko Sedayu
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Gaya starting blocks yang terbilang kuno. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Gaya starting blocks yang terbilang kuno.

Pekan lalu Kemenpora dan Satlak Prima membantah segala pernyataan yang menyebut jika fasilitas dan akomodasi kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016 mengalami kekurangan.

Hal tersebut berawal dari pernyataan atlet renang andalan Indonesia, I Gede Siman Simartawa, yang menyebut jika dana 90 dolar AS per hari dirasa kurang memenuhi banyak kebutuhan tim atlet renang yang menjalani pelatihan pemusatan Olimpiade di Australia.


I Gede Siman Simartawa pemilik 4 medali emas SEA Games 2011 dan 2 medali emas SEA Games 2013.

Manajer tim renang Indonesia, Albert C. Sutanto, tak membantah jika timnya menghadapi sedikit kendala karena ada kebutuhan mendadak yang tak tercukupi. Meski begitu, Albert tetap mengapresiasi perhatian pemerintah dan Satlak Prima yang berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan para atlet.

Pihak Kemenpora sendiri melalui Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, dan Kasatlak PRIMA, Achmad Soetjipto, telah memberikan klarifikasi mengenai kekurangan fasilitas dan akomodasi untuk kontingen Tanah Air.


Gatot S. Dewa Broto.

"Pihak Kemenpora akan mengirim hak jawab terkait berita tersebut. Berita ini tidak seimbang karena tidak cover both side. Tidak ada keterangan dari pihak Satlak PRIMA maupun Kemenpora," ujar Gatot di Kantor Kemenpora.

Melalui sang manajer, Albert C. Sutanto, yang dihubungi INDOSPORT, inilah beberapa kendala yang harus dihadapi tim renang yang harus mencukupi segala kebutuhan meusatan latiah mereka di Australia.

1