Bagian Pertama

10 Cerita 'Si Miskin' Jadi Pesepakbola Top Dunia

Kamis, 27 Agustus 2015 11:51 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:
Steven Pienaar

Tumbuh di era apartheid Afrika Selatan merupakan cerita paling mengerikan dari Steven Pienaar, tepatnya di Westbury, pinggiran Johannesburg sebagai kawah kekerasan dan perselisihan.

Pienaar dilarang oleh ibunya duduk di sofa untuk menonton televisi karena takut terkena peluru nyasar melalui jendela dan membahayakan nyawanya. Situasi seperti itulah yang kerap menghantui Pienaar semasa kecilnya.

Pemain Everton ini juga kerap menjadi korban rasisme lantaran warna kulitnya. Namun, sukacita menghampiri Pienaar saat apartheid diakhiri pada tahun 1994.

Saat Pienaar berhasil melarikan diri dari bahayanya Westbury lewat bermain sepakbola, banyak orang lain yang tak bisa keluar dari kondisi sulit tersebut. Pienaar pun akhirnya bergabung dengan Ajax dan membuka jalannya untuk berkarir lebih baik di Inggris bersama Everton.

252