Sejarah Rivalitas Aremania Kontra Bonek
Dikutip dari beberapa sumber rivalitas kedua suporter ini dipicu oleh gengsi daerah. Masing-masing suporter menganggap klub kebanggaan kotanya lebih kuat dan lebih hebat.
Selain itu konflik kedua kubu ini tidak lepas dari sejarah dan kultur sosial masyarakat masing-masing kota.
Malang secara demografis adalah sebuah kota yang ada di pinggiran gunung, namun seiring perkembangannya pembangunan yang dilakukan sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda hingga jaman Orde Baru telah membawa kemajuan yang sangat pesat bagi kota ini.
Kemajuan ini membuat masyarakat Malang merasa mampu bersaing dan menyaingi kota Surabaya yang lebih dahulu menyandang predikat kota Metropolitan.
Surabaya yang selalu dianggap ‘number one’ dalam berbagai kondisi membuat masyarakat Malang tidak terima dan menganggap arek Suroboyo adalah saingan utama mereka.
Dalam tataran propinsi misalnya, dimana Malang merupakan kota kedua setelah Surabaya. Hal ini memicu kecemburuan sosial yang sangat tinggi oleh arek Malang terhadap arek Suroboyo.
Kondisi ‘tidak mau kalah’ ini membuat suhu konflik Malang-Surabaya begitu panas. Begitu juga dengan sepakbola, dimana suporter asal Malang selalu berusaha menyaingi suporter asal Surabaya.