Sejarah Rivalitas Aremania Kontra Bonek

Sabtu, 19 Desember 2015 14:41 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:
Awal Mula Bentrokan

Berdirinya Armada 86 yang kemudian berevolusi menjadi PS Arema pada tahun 1987 membuat konflik semakin kedua suporter mulai mendidih. Dalam kompetisi Perserikatan, Persema dan Persebaya sudah memanaskan suhu konflik antar suporter di Jawa Timur.

Dengan hadirnya Arema yang mengikuti kompetisi Galatama, suhu itu kian memanas dengan rivalitas Arema dan Niac Mitra Surabaya.

Semifinal Galatama tahun 1992 yang mempertandingkan PS Arema Malang melawan PS Semen Padang di stadion Tambaksari Surabaya menghadirkan tonggak sejarah baru konflik Aremania-Bonek.

Arek Malang (saat itu belum bernama Aremania) membuat ulah di Stasiun Gubeng pasca kekalahan Arema Malang dari Semen Padang. Kapolda Jatim saat itu akhirnya mengangkut mereka dalam 6 gerbong kereta api untuk menghindari kerusuhan dengan Bonek.

Kejadian di Stasiun Gubeng itu membuat panas Bonek yang ada di Surabaya. Tindakan balasan mereka lakukan dengan mencegat dan menyerang rombongan Aremania pada akhir tahun 1993 saat akan melawat ke Gresik.

Peristiwa ini dibalas oleh Aremania pada tahun 1996 dengan melakukan lawatan ke Stadion Tambaksari dengan pengawalan ketat DANDIM.

Keberanian Aremania untuk hadir di Stadion Tambaksari kala pertandingan Persebaya melawan Arema saat itu telah membuat Bonek tidak bisa berbuat apa-apa dan harus menahan amarah mereka dengan cara menghina Aremania lewat kata-kata saja.

337