Pertandingan Klasik

(VIDEO) Kisah Manis Sevilla Hancurkan Tiki-Taka Barcelona di Final Piala Super Eropa 2006

Sabtu, 6 Agustus 2016 16:00 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:
Skuat Emas Barcelona vs Skuat Tangguh Sevilla

Barcelona merupakan jawara Liga Champions musim 2005/06 saat menghadapi Sevilla pada laga final Piala Super Eropa 2006 di Stadion Stade Louis II.

Sebagai penguasa sepakbola Eropa kala itu, tim yang bermarkas di Camp Nou ini memiliki deretan pemain bintang.

Nama-nama seperti Ronaldinho, Samuel Eto’o, Lionel Messi, Deco, Carles Puyol, Thiago Motta, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Lilian Thuram, sampai Gianluca Zambrotta menghiasi daftar pemain utama yang di bawa Frank Rijkaard ke Monaco.

Kala itu Rijkaard menurunkan skema lawas 4-3-3, yang hingga saat ini masih menjadi formula andalan El Barca di semua kompetisi. Ronaldinho, Messi dan Eto’o menjadi motor serangan di lini depan.

Di lini tengah, pelatih asal Belanda itu memilih Xavi, Deco dan Motta untuk membangun kreasi dan menguasai jalannya pertandingan.

Menariknya, Rijkaard justru menempatkan Iniesta yang saat itu masih berusia 22 tahun di bangku cadangan. Sementara Victor Valdes yang masih berusia 24 tahun dipasang sebagai kiper utama.

Berbeda dengan Barcelona yang memiliki skuat emas, Sevilla tak ingin kalah dengan keberadaan skuat tangguhnya.

Ada nama-nama seperti Dani Alves, Adriano, Jesus Navas, Renato, Frederic Kanoute sampai Luis Fabiano di skuat utama Sevillistas. Mereka memang tak setenar para pemain El Barca, namun kualitasnya boleh diadu.

Memainkan skema 4-4-2, sang pelatih Juande Ramos cukup cerdas, dengan menempatkan 2 gelandang, Renato dan Christian Poulsen serta 2 pemain sayap, Navas dan Adriano di lapangan tengah.

Terbukti, selama 90 menit pertandingan, lini tengah Sevilla sangat ampuh meredam barisan tengah Barcelona. Bahkan, Renato dan Poulsen cukup apik membangun serangan dari lapangan tengah.

737