Pertandingan Klasik

(VIDEO) Kisah Manis Sevilla Hancurkan Tiki-Taka Barcelona di Final Piala Super Eropa 2006

Sabtu, 6 Agustus 2016 16:00 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:
(VIDEO) Tiki-Taka Runtuh di Monaco

Matinya trio lini depan Barcelona yang dimotori Ronaldinho, Messi dan Eto’o tentu sangat menguntungkan Sevilla.

Anak asuh Juande Ramos bisa dengan leluasa membangun serangan. Di mulai dari lini tengah, Renato, Poulsen, Adriano dan Navas berkali-kali membombardir barisan pertahanan El Barca.

Petaka kembali datang bagi Barcelona di penghujung babak pertama jelang turun minum. Kanoute yang tak terkawal berhasil menambah keunggulan Sevilla menjadi 2-0 di menit ke-45.

Gol tersebut juga tercipta dengan cara yang sangat sederhana. Berawal dari sepak pojok yang dilepaskan Renato, bola sempat berhasil ditepis Valdes.

Namun, bola hasil tepisan Valdes disundul kembali oleh Navas yang berada di luar kotak penalti. Bola lambung masuk kembali ke area kotak penalti Barcelona.

Kanoute yang sudah menunggu langsung melompat dan menyundul bola ke gawang El Barca yang sudah kosong. Alhasil, Valdes dan Xavi yang mati langkah gagal menghalau bola hasil sundulan Kanoute.

Tertinggal dua gol membuat Barcelona ingin bangkit, Iniesta dan Eidur Gudjohnsen dimasukkan di menit ke-57 menggantikan Xavi dan Motta.

Namun sayang, pola serangan El Barca tetap tak berjalan mulus hingga akhirnya Sevilla benar-benar menghancurkan tiki-taka Barcelona dengan mencetak gol terakhir lewat aksi pemain pengganti, Maresca.

Gol tersebut diawali dari permainan kolektif Sevilla dari lapangan tengah yang kemudian sampai ke sisi sayap kanan El Barca yang keropos.

Puyol gagal menghadang lincahnya pemain Sevilla yang melakukan akselerasi di sisi kanan pertahanan, hingga akhirnya bek berambut kribo itu harus menjatuhkan lawan hingga wasit memberikan hadiah penalti.

Maresca yang maju sebagai eksekutor suskes menjebol gawang Valdes di menit ke-89 dan membungkam tiki-taka Barcelona dengan skor akhir 3-0.

Sevilla pun berhasil mengangkat gelar Piala Super Eropa pertamanya pada tahun 2006 tersebut.

737