3 Alasan Klub Indonesia Gemar Merekrut Striker Asing

Rabu, 24 Agustus 2016 08:22 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
© Ian/Indosport
Striker Arema Cronus, Cristian Gonzales. Copyright: © Ian/Indosport
Striker Arema Cronus, Cristian Gonzales.
Memiliki Kemampuan yang Mumpuni

Para klub Indonesia sudah gemar menggunakan jasa striker asing sejak Liga Indonesia bergulir. Nama-nama pemain asal Afrika dan Amerika Latin mendominasi lini depan beberapa klub Tanah Air.

Ada Jacksen Ferreira Tiago (Brasil) yang direkrut Petrokimia Putra Gresik. Lalu ada Roger Milla (Kamerun) yang diboyong Pelita Jaya Jakarta. Kemudian ada Cristian Gonzales (Uruguay) yang direkrut PSM Makassar, sebelum akhirnya memutuskan untuk menyandang status naturalisasi pada tahun 2010.


Striker asing di Liga Indonesia, Roger Milla saat memperkuat timnas Kamerun di Piala Dunia 1990.

Para klub Indonesia merekrut striker asing karena bomber-bomber impor memiliki kemampuan yang mumpuni ketimbang pemain lini depan Indonesia.

Pertama, mereka memiliki visi permainan yang baik. Artinya, mereka striker efektif, hanya sekali diberi umpan langsung bisa mencetak gol.

Selain itu, mereka juga bisa berusaha mencetak gol tanpa harus menerima umpan. Para striker impor rela membuka ruang atau melakukan akselerasi untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Kedua, mereka memiliki kemampuan teknik yang mumpuni. Rata-rata para striker asing memiliki akurasi tendangan, kemampuan heading, dan body balance yang sempurna ketimbang pemain depan asal Indonesia.

Hasilnya bisa dilihat dalam perolehan produktifitas gol. Top skor sepanjang masa Liga Indonesia (Perserikatan hingga ISL) dipegang oleh Cristian Gonzales dengan torehan 224 gol hingga ISL 2015 terhenti.

Selanjutnya, ada tiga striker asing yang merajai daftar pencetak gol terbanyak kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Ada Luis Carlos Junior (Brasil, Barito Putera) dengan torehan 12 gol, Rodrigues Aracil Pablo (Spanyol, Madura United FC) dan Marcel Silva Sacramento (Brasil, Semen Padang) dengan torehan 11 gol.

328