Ronaldo Luis Nazario, Sang Fenomena yang Tercela
Tahun 2008, Ronaldo terlibat kasus prostitusi. Kasus ini terungkap dan diakui oleh Ronaldo sendiri karena melibatkan investigasi dari polisi setelah terjadi kesalahpahaman, seperti dilansir dari Daily Mail.
Kala itu, Ronaldo berusia 31 tahun. Dia sedang menghibur diri seraya memulihkan diri dari cedera lutut yang mengancam kariernya. Ronaldo masih membela AC Milan pada saat itu.
Di kampung halamannya, Ronaldo melepas penat dengan memesan sebuah hiburan intim. Tak tanggung-tanggung, tiga wanita pekerja seks dipesan untuk menemaninya. Sayang, saat berada di motel, Ronaldo dikagetkan dengan fakta bahwa ketiga wanita tersebut adalah pria penghibur dengan pakaian wanita atau pekerja seks transvestite.
Kaget dan marah, Ronaldo tak ingin melanjutkan hiburan dan bernegosiasi untuk mengusir mereka dengan imbalan 300 pound sterling atau hampir mencapai Rp5 juta. Namun, kepolisian terpaksa terlibat karena satu dari tiga pekerja seks tersebut tak menerima perlakuan Ronaldo dan mengancam akan menyebarkan cerita ke media bila pesepakbola Brasil itu tak membayarnya sebesar 15 ribu pound sterling, lebih dari Rp147 juta.
Investigasi pun harus dilakukan demi melindungi Ronaldo. "Dia (Ronaldo) mengakui semuanya, dia hanya ingin bersenang-senang," kata inspektur polisi yang menangani kasus tersebut, Carlos Augusto Nogueira.
Pekerja seks yang melakukan ancaman dan pemerasan terhadap Ronaldo adalah Andre Albertino yang berpakaian sebagai wanita dengan panggilan Andreia. Albertino meninggal setahun setelah skandal bersama Ronaldo, dia meninggal dunia pada Juli 2009 karena AIDS.
Ronaldo mengakui kesalahannya dan akhirnya dapat melanjutkan kehidupannya setelah kasus selesai dengan bantuan polisi meski sempat mencemari namanya. Prostitusi saat itu ilegal di Brasil.