Adityo Darmadi, Macan Persija Peraih Emas Sea Games 1987
Adityo Darmadi datang ke Persija saat klub kebanggan orang Jakarta sedang mengalami kesulitan. Tahun 1985, Persija sedang mengalami penurunan prestasi. Posisi papan bawah bahkan akrab dengan Macan Kemayoran ketika itu.
Persija berada di posisi paling bawah dalam klasemen wilayah barat. Bahkan di putaran kedua, Persija tidak sekali pun mendapatkan kemenangan. Anak asuh Reni Salaki pun bersiap untuk bertarung dalam laga hidup mati dengan klub-klub Divisi I PSSI.
Dalam putaran kedua pula, Persija alami masalah internal yang cukup hebat. Baru ketika Ir. Todung Barita Lumbanraja melakukan perombakan, Persija kembali segar secara meteri pemain. Adityo masuk ke Persija saat klub akan berjuang untuk play off promosi degradasi. Laga yang bertitel 4 kecil itu diikuti oleh Persema, Persiba Balikpapan, dan PSIM Yogyakarta. Persema merupakan klub papan bawah dari wilayah timur lalu Persiba dan PSIM merupakan tim dari dengan posisi terbaik di Divisi I.
Masuknya Adityo memang cukup mengejutkan. Bersama dengan kakanya, Didik Darmadi, lalu kapten Timnas Garuda, Tony Tanamal, Patar Tambunan, dan Agus Waluyo, Persija seakan siap melewati hadangan degradasi.
Hasilnya, Adityo mampu membuat Persija lolos dari degradasi setelah berhasil keluar sebagai juara dalam 4 kecil PSSI. Persija kala itu mengatasi perlawanan dari Persiba Balikpapan, PSIM Yogyakarta, dan Persema Malang.
Tahun berikutnya, Macan Kemayoran bangkit dari kubur. Bersama generasi baru, Persija mampu menampilkan kembali ciri khasnya sebagai tim teknik tinggi. Adityo cs menguasai sejarah Persija pada era 1980-an.