Torabika Scccer Championship 2016

3 Alasan Legiun Asing Kuasai Top Skor TSC, ke Mana Striker Lokal?

Selasa, 29 November 2016 13:45 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
 Copyright:
Kurangnya Keberanian Klub

Selain karena tergerus taktik dan strategi klub, sulit bersaingnya striker lokal lantaran klub Indonesia tidak berani memainkan striker muda lokal. Keinginan klub melahirkan striker lokal yang tajam, terhalang dengan target klub untuk meraih hasil positif dan meraih posisi terbaik di liga.

“Ya kembali lagi, harus ada keberanian klub untuk memainkan pemain muda di posisi striker, walau pun itu cuma sebentar karena itu untuk menambah jam terbang, untuk menambah kepercayaan diri pemain muda itu,” tandas mantan striker trebaik Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Dari 18 klub yang turut serta dalam kompetisi Torabika Soccer Championship saat ini hanya ada klub seperti Semen Padang, Bali United, Persela Lamongan, dan PS TNI yang memilih resiko untuk menurunkan pemain muda.

Hasilnya cukup lumayan, nama-nama seperti Isyad Maulana (Semen Padang, 23 tahun, 7 gol), Miftahul Handi (Bali United, 21 tahun, 4 gol), Dendi Sulistyawan (Persela Lamongan, 21 tahun, 7 gol) dan Aldino Herdianto (PS TNI, 23 tahun, 8 gol) mampu bersaing dengan para striker beken dari luar negeri meskipun masih tertinggal.

810