Stefano Lilipaly: Korbankan Eropa Demi Timnas Indonesia

Rabu, 30 November 2016 17:38 WIB
Editor: Dery Adhitya Putra
 Copyright:
Karier Profesional dan Naturalisasi

Aksi gemilang Stefano Lilipaly bersama tim muda FC Utrecht membuat pelatih tim utama kala itu, Erwin Koeman, memutuskan untuk memberikannya kesempatan untuk melakukan debut bersama tim utama pada 6 Agustus 2011.

VVV Venlo merupakan lawan Utrecht pada laga debut pemain yang memilih The Godfather, Blow, dan City of God sebagai film favoritnya tersebut. Meski gagal mencetak gol dan hanya bermain selama kurang lebih 13 menit, Lilipaly mengaku puas dengan penampilannya di laga tersebut.

"Saya merasa puas dengan penampilan pertama saya bersama tim utama Utrecht. Sayang sekali gol saya tidak diakui," ucap Lilipaly saat diwawancara oleh Radio Nederland dikutip dari Wikipedia.

Dua bulan setelah debutnya bersama Utrecht, Lilipaly resmi menjadi warga negara Indonesia. Darah keturunan Indonesia yang diwariskan oleh ayahnya, Ron Lilipaly, membuat dirinya bisa memilih antara Indonesia dan Belanda.
 

Mendapat darah Indonesia dari ayahnya, Lilipaly memutuskan untuk membela Tim Garuda

Lilipaly sebenarnya sempat mendapat penggilan untuk membela Tim Nasional Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Asia melawan Arab Saudi pada Maret 2013, namun karena ada masalah dengan administrasi, anak kedua dari empat bersaudara itu harus menunda debutnya.

Lilipaly akhirnya mengenakan kostum Tim Nasional Indonesia lima bulan kemudian, saat Indonesia menang 2-0 atas Filipina dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada bulan Agustus tiga tahun lalu.

Kembali ke klub, minimnya kesempatan bermain yang didapatnya bersama Utrecht, membuat Lilipaly memutuskan untuk mengadu nasib di klub Divisi Dua Liga Belanda, Almere City. Selama dua musim bersama tim yang baru dibentuk pada 2001 tersebut, pesepakbola yang menjadikan Andres Iniesta dan Zinedine Zidane sebagai pemain favoritnya itu tampil sebanyak 40 kali dan mencetak empat gol.
 


Karier Lilipaly di Persija Jakarta berakhir dengan singkat akibat konflik sepakbola nasional

Dari Almere City, Lilipaly melanjutkan karier sepakbola profesionalnya ke Jepang. Tidak sampai setahun di Negeri Sakura, pemain yang akrab disapa Fano tersebut melanjutkan kariernya di Indonesia bersama Persija Jakarta.

Sayang konflik yang melanda sepakbola nasional kala itu membuat kompetisi profesional terhenti. Tidak ingin kemampuanya berkarat akibat tidak bermain dalam waktu lama, Lilipaly kembali ke Belanda untuk bergabung dengan klub Divisi Satu Liga Belanda, SC Telstar.

Bersama klub yang musim lalu finish di posisi 12 klasemen akhir Eerste Divisie, atau Divisi Satu Liga Belanda tersebut, Lilipaly sudah tampil sebanyak 46 kali dan sukses menyumbangkan 11 gol serta delapan assist.

4K