Piala AFF 2016

Timnas Indonesia Memberi Pembelajaran Nyata Bahwa Kita Berbhineka

Kamis, 8 Desember 2016 13:02 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Dari Arnhem Hingga Sorong

23 pemain yang dipanggil pelatih kelahiran Vienna, Austria, 67 tahun silam, Alfred Riedl bisa dikatakan sebagai miniatur kecil dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bisa dikatakan seperti itu, karena mereka berasal dari hampir seluruh wilayah di negeri ini. 

Kita mulai dari barisan penjaga gawang, eks pemain Austria Wien ini memanggil tiga kiper, mereka adalah Andritany Ardhiyasa yang kelahiran DKI Jakarta, Kurnia Meiga yang juga kelahiran DKI Jakarta, dan Teja Paku Alam yang lahir di Painan, Sumatera Barat. 

Sementara dari sektor lini pertahanan, Riedl memanggil Beny Wahyudi kelahiran Malang, Jawa Timur, Yanto Basna kelahiran Sorong, Papua, Abduh Lestaluhu kelahiran Tulehu, Maluku, Fachruddin Wahyudi kelahiran Klaten, Hansamu Yama Pranata kelahiran Mojokerto, Abdul Rahman kelahiran Makassar, Gunawan Dwi Cahyo kelahiran Jepara, dan Manahati Lestusen kelahiran Buru, Maluku. 

Untuk sektor tengah, gelandang Timnas juga sangat berbhineka. Ada yang kelahiran Surabaya (Evan Dimas Darmono), kelahiran Sumedang (Dedi Kusnandar), kelahiran Jember (Bayu Gatra Sanggiawan, Andik Vermansah), Ternate (Zulham Zamrun), Salatiga (Rizky Pora), dan kelahiran Arnhem, Belanda (Stefano Lilipaly). 

Di lini depan, Riedl memanggil empat penyerang kelahiran Sorong (Boaz Solossa), Samarinda (Lerby Eliandry), Bengkulu (Ferdinand Sinaga), dan Mojokerto (Muchlis Hadi Ning). 

Riedl juga menunjuk kapten tim yang berasal dari provinsi paling timur negeri ini, Boaz Solossa, kapten kedua, pemuda kelahiran Jember, Andik Vermansah, dan kapten ketiga Arek Malang, Beny Wahyudi. 

4