Menularkan Virus Dukungan dari Suporter Klub Lokal ke Timnas Indonesia
Fanatisme yang tinggi membuat para suporter rela melakukan apa saja demi mendukung tim kesayangannya. Meskipun fanatisme yang berlebihan tak jarang berujung pada aksi-aksi anarkis, namun para suporter dapat pula menunjukkan kecintaan dan dukungannya dalam sebuah karya kreatif.
Koreografi merupakan seni membuat atau merancang struktur ataupun alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Namun, dalam dunia suporter, koreografi dimultifungsikan sebagai aksi membuat maupun merancang suatu gambaran dukungan dan sindiran dalam bentuk spanduk besar, bendera maupun kertas-kertas yang membentuk suatu koreo.
Koreografi biasanya dilakukan oleh para kelompok suporter Indonesia guna mendukung tim kesayangannya sekaligus bentuk teror kepada tim lawan. Aksi koreografi itu pun sudah dibuktikan oleh beberapa kelompok suporter klub lokal, sebut saja BCS Sleman, Pasoepati Solo, The Jakmania, dan lain-lain.

Koreografi dari The Jakmania, kelompok suporter Persija Jakarta.
Aksi kreatif yang dilakukan para kelompok suporter lokal pun bisa ditularkan di setiap laga Timnas Indonesia, tak terkecuali laga final nanti. Kelompok suporter Pasoepati sudah lebih dulu melakukannya pada laga Timnas kontra Malaysia pada pertandingan uji coba sebelum gelaran Piala AFF di Stadion Manahan, Solo, awal November lalu.
Pada laga itu, Pasoepati terhitung tiga kali menggelar aksi koreografi di tiga tribun yang berbeda. Yang pertama, kelompok suporter asal Solo tersebut membuat koreografi berbentuk tulisan GARUDA berwarna merah dengan bermodal hanya kertas warna merah dan putih di tribun Utara.
Yang kedua, Pasoepati juga menyajikan koreo berbentuk bendera Indonesia dan Palestina di tribun Selatan. Dan yang terakhir, kelompok suporter yang didirikan pada tahun 2000 itu membuat koreo Merah-Putih yang membentang panjang di tribun Timur Stadion Manahan.
Aksi koreografi yang dilakukan oleh Pasoepati merupakan suatu bentuk dukungan terhadap Skuat Garuda, sekaligus meluapkan di tengah kerinduan masyarakat indonesia akan penampilan Skuat Garuda yang lama absen akibat sanksi FIFA.
Aksi kreatif yang ditunjukkan oleh Pasoepati tersebut sebisa mungkin ditularkan kepada suporter Timnas yang akan hadir langsung di stadion pada laga final nanti. Dengan hanya bermodalkan bendera, giant banner, maupun kertas, entah itu warna merah dan putih sebagai dukungan ke Timnas, ataupun menggunakan warna lain sebagai bentuk teror untuk tim lawan, aksi tersebut bakal menjadi senjata rahasia dari pemain ke-12 untuk merobohkan mental para penggawa Negeri Gajah Putih di partai final nanti.
Penulis: Muhammad Adiyaksa