Piala AFF 2016

Analisa Kupas Strategi Thailand dengan Konsep Taktik Sepakbola Modern ala Antonio Conte

Senin, 12 Desember 2016 15:25 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Pola Menyerang Timnas Thailand dengan 3-4-1-2

Pelatih Timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang memasukkan tiga bek tangguh dengan pola sejajar, yakni Pratum Chuthong, Tanaboon Kesarat, dan Adison Promrak. Empat pemain lini tengah dihuni oleh Pokklaw Anan (gelandang bertahan), Sarach Yooyen (gelandang bertahan), Tristan Do (sayap kanan), dan Theerathon Bunmathan (sayap kiri) . Lini depan dihuni oleh Teerasil Dangda dan Sarawut Masuk dengan ditopang pemain yang ditugaskan berposisi bebas, Chanathip Songkrasin.

Formasi 3-4-1-2 milik Thailand sama seperti Chelsea. The War Elephants mengandalkan sosok sayap yang ada dalam diri Tristan Do (sayap kanan), dan Theerathon Bunmathan (sayap kiri) . Keduanya bisa sejajar dengan Chanathip Songkrasin yang berada di belakang Teerasil Dangda dan Sarawut Masuk.

Jika Chelsea, permainan menyerang dengan menggunakan sayap, ada dalam diri Viktor Moses (kanan) dan Marcos Alonso (kiri). Keduanya membantu Eden Hazard (kanan) dan Pedro Rodriguez (kiri) yang menghuni posisi penyerang sayap menopang Diego Costa sebagai ujung tombak.
 


Formasi Timnas Thailand di Piala AFF 2016.

Dalam hal penyerangan sektor tengah, Chanathip memang harus dikedepankan. Pemain berumur 23 tahun itu merupakan otak serangan Thailand.

Ia ditugaskan memang bermain dengan posisi bebas. Ia tidak ditugaskan untuk memotong serangan lawan. Sebab, tugas tersebut sudah dilaksanakan Pokklaw Anan dan Sarach Yooyen.

Chelsea juga menerapkan pola penyerangan sektor tengah. The Blues mengandalkan sosok Eden Hazard yang sewaktu-waktu bisa berubah posisi dari penyerang sayap menjadi gelandang serang di belakang Diego Costa dan Pedro Rodriguez. Sosok N'Golo Kante dan Cesc Fabregas ditugaskan sebagai pemotong bola aliran serangan lawan dan jembatan untuk memberi si kulit bundar ke Fabregas.
 


Para pemain Timnas Thailand.

Pola serangan lainnya lahir dari umpan-umpan panjang. Pola serangan ini biasanya digunakan dalam kurun waktu terjepit ketika diserang lawan alias serangan balik.

Pemain lini belakang dan tengah bisa memberikan bola ke depan. Pemain depan bertubuh besar hanya dijadikan tembok pantulan bola hasil umpan panjang. Bola tersebut langsung disambar lini kedua dengan tendangan spekulasi atau penetrasi ke lini pertahanan dengan mengedepankan skill individu.

Hal ini dilakukan Thailand dengan peran Teerasil Dangda dan Chanathip Songkrasin. Teerasil Dangda menjadi tembok pemantul bola, sedangkan Chanathip Songkrasin sebagai orang yang muncul dari lini depan untuk melakukan tendangan spekulasi atau penetrasi ke pertahanan lawan dengan skill individu.

Pola permainan tersebut juga diterapkan Chelsea. Aktornya adalah Diego Costa dan Eden Hazard.

1.1K