Piala AFF 2016

Mengakui Kegagalan, Meretas Jalan Menuju Prestasi Sepakbola Indonesia

Rabu, 21 Desember 2016 16:26 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Herry Ibrahim/INDOSPOSRT
Suporter Timnas Indonesia kibarkan bendera Merah Putih di Stadion Pakansari, Bogor. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPOSRT
Suporter Timnas Indonesia kibarkan bendera Merah Putih di Stadion Pakansari, Bogor.
Ihwal Kebahagiaan Bernama Harapan

Indonesia hanya meraih gelar runner up Piala AFF untuk kali kelima sepanjang sejarah. Uniknya, Gelar kelima ini diraih dalam 5 kesempatan Indonesia melaju ke partai puncak.

Khsusus tahun ini, keikutsertaan Indonesia di ajang bergengsi se-Asia Tenggara ini diawali dengan pengharapan yang tak begitu kompleks. Maklum saja, baru pada tanggal 14 Mei 2016 Indonesia bisa lepas dari sanksi yang diberikan FIFA.

FIFA mengucilkan Indonesia dari persepakbolaan internasional sejak 31 Mei 2016. Ihwalnya, bukan barang baru di dunia sepakbola Tanah Air.

Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA pada tahun 2015 sehingga dikucilkan dari persepakbolaan internasional.

Kisruh di internal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi penyebab kegaduhan. Kali ini, PSSI berkonfrontasi dengan pemerintah yang diwakili Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Kemenpora yang gerah dengan situasi ini kemudian membekukan PSSI. Kemenpora kemudian mengambil alih sepakbola nasional dalam kendalinya. 

Inilah yang membuat FIFA berpikir bahwa sudah saatnya Indonesia menyelesaikan masalah dapur sepakbola negaranya. FIFA sendiri menegaskan bahwa haram hukumnya bagi federasi sepakbola sebuah negara diintervensi langsung oleh pemerintah.

Para pendukung berharap prestasi sepakbola Indonesia akan segera mengilap usai lolos dari sanksi FIFA.

Prasyarat kedua kemudian berlaku tak lama setelah merdekanya PSSI dari sanksi FIFA. Kompetisi bergulir kembali, angin muson barat membawa hujan pengharapan bagi situasi persepakbolaan negeri ini.

Tim transisi yang dimandatkan untuk menjadi jembatan penghubung islahnya Kemenpora dan PSSI menggulirkan kompetisi bertajuk Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Kompetisi ini diharapkan menjadi wadah bagi dahaga masyarakat akan semangat lapangan hijau. Kebahagiaan baru terbentuk, sebuah harapan akan masa depan sepakbola nasional menuju ke arah yang lebih baik.

1.3K