Uncle Choo, Pembesut Asing Perdana Indonesia Setelah Merdeka
Sejarah panjang sepakbola Indonesia telah dimulai sejak masa revolusi kemerdekaan. Bahkan Indonesia sempat memiliki dua organisasi induk sepakbola.
Pemerintah kolonial Belanda membentuk Nederlansche Indische Voetbal Bond (NIVB) pada tahun 1927. Belakangan kemudian menjelma menjadi Nederlansche Indische Voetbal Union (NIVU), dua tahun kemudian.
Kaum pribumi sendiri akhirnya mencoba membuat induk olahraga sendiri karena diskriminasi yang kerap diterima sejumlah klub pribumi. Ahasil, terbentuklah Persatoean Sepakraga Seloroeh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta, yang menjadi cikal bakal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia kelak.
Indonesia sendiri sempat mendapat kesempatan untuk ikut dalam Piala Dunia 1938. Sayangnya, saat itu Indonesia diwakili NIVU yang membawa nama Hindia-Belanda dalam keikutsertaannya.
Skuat Hindia-Belanda di bawah komando NIVU di Piala Dunia 1938.Lepas dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, sepakbola Indonesia cukup mengalami stagnasi. Bagaimana tidak, semua mata dan konsentrasi tertuju pada pembangunan bangsa usai merdeka kala itu.
Lima tahun usai mengecap kemerdekaan, barulah insan sepakbola nasional membenahi organisasinya. Pada Kongres Pertama di Solo, akhirnya nama organisasi pun resmi diubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.
Agenda pertamanya adalah ikut serta dalam Asian Games 1951. Sadar untuk segera membangun skuat, PSSI pun menunjuk Choo Seng Quee sebagai pelatih Timnas Indonesia. Misi pertamanya jelas, pria asal Singapura ini diminta membentuk skuat yang mampu tampil kompetitif di kancah internasional.